SEBUAH NATAL, HUJAN, PENGHANCURAN

SEBUAH NATAL, HUJAN, PENGHANCURAN

--como un sueño: yoe layantara



sebuah natal, adakah itu engkau

yang lahir ketika lainnya berakhir

lantas luruh menjadi rahasia


sebuah natal, adakah engkau melihatnya di jendela

ketika malam-malam dan terjaga

yang bertanya dan menjawabmu dengan hujan

hanyalah bulir-bulir dingin

yang menempel di sayap kupu

lumpuh angin yang tak sampai menjelma ketukan

di pintumu


sebuah natal, menyusup ke balik selimut

dan telanjang bersamamu

kau mengecupnya tanpa cemara dan debar dada

tetapi bagaimana ia mengatakan kepadamu

ada yang mencintai kesedihanmu

melebihi tawamu yang berisik


sebuah natal, biarkan ia membunuhmu

dengan sebuah isyarat, sebuah ciuman

yang tak mungkin kaubungkus dengan kado

atau meggantungnya di antara lampu-lampu


sebuah natal, aku, barangkali juga engkau

menjadi kembang api yang habis sebelum tahun baru


kumpulan puisi bangkai tanjungkarang ( book : Biografi Kehilangan)

Dina Oktaviani


Category Article ,