DARI SEBUAH RUMAH KECIL DI TAWANGMANGU

Ari Saptaji

dan kita jejer berpotret di depan rumah: daun jendela,
pintu, pohon belimbing, dan tiang teras. api berdiang
semalam telah padam, dan kita hangat dalam kilas mata,
denting gitar, tawa dan nyayian. alangkah besar hidup
bila ruang-ruang kecil menebar rasa cinta akan dia
yang menenun hari demi hari sebelum semua terjadi.

percakapan adalah kesederhanaan yang mengutuhkan kita
sebagai manusia: tentang gambar pajang, pemandangan di luar
kamar, tirai dan kaca. bilik rumah yang membeningkan
doa, dan kita hadir makan sama-sama dengan aroma
yang berselera. ada yang terbagi, ketika kita satu sama lain
bukan wajah yang asing lagi.

Tawangmangu, 1991





Category Article