DOA SEBELUM TIDUR | Puisi Ari Saptaji

DOA SEBELUM TIDUR
Ari Saptaji

sebuah syafaat buat yogya

bulan meradang di atas kaliurang, bulan kedinginan
ceritakanlah kabut: mengetuk-ngetuk jendela ruang tidur
dengan sejuta dongeng dari pojok-pojok bimasakti
purba sekali -- melintas antara kawah merapi dan
tugu, tugu dan keraton, keraton dan laut kidul

dan tarianmu, kekasih, selendang seputih melati
berkelebat seharum mur dan cendana, kakimu menghentak
turun dari bukit rempah-rempah: beringin kurung itu --
alun-alun utara menunggu aroma kemenyanmu, dalam sunyi
seusai riuh pikuk jathilan dan kesurupan

kami berdoa agar rohmu: sebuah jagat rohani
medan pentas kaum urban -- lebih jembar dari kelir wayang
dan engkau blencong-nya, dan engkau sukma, penghayatan
dalam sabetan sang dalang: siapakah kami
boleh ambil bagian pada babak akhir lakon ini?

usai nanti gara-gara, kutunggu kau
di gemilang lintang panjer rina

Yogya, 1996


Category Article ,