Menggigil | Puisi Selamat pagi Pangrango

Menggigil

Selamat pagi Pangrango
Aku menggigil, Airmu bak Es
Kabutmu sejukkan hidungku
Hijaumu segarkan mataku
Sepimu Memanjakan Telingkau

Selamat siang Pangrango
Aku masih menggigil
Hujan tak henti mencumbu siang ini
Kabutpun turun dihempasnya
Tak jelas kulihat engkau

Selamat sore Pangrango
Aku tetap menggigil,
Sisa hujan masih bersama angin
Angin itu menerpaku

Selamat malam Pangrango
Aku terus menggigil
Tak berani kulihat kau
Aku takut keluar,
dingimu menembus sweater, dua kaus dan lapisan kulitku
dingin menusuk tulangku.

23 Juli 2005

puisi4depe



Category Article