Menunggu hujan redaEdy Nawir
Menunggu hujan redaentah sampai kapan
kulupakan setiap rautmu
yang pernah datang
Pada setiap rintik
hujanyang jatuh mendetak
sentak sepiku dalam kalbu
menuliskan kata-kata
“Lamakah derasmu……..”
Pada setiap rintik-rintik hujan
yang kulihat sebagai barisan
seperti mengiring kepergianku
ketika grahapun jadi sampan
orang-orang sebagai pendayung
mengarung ke seribu arah
Barangkali
gerimisyang kini menjadi lebat
seperti sedang melihat
seperti sedang mengantar
diriku yang hanyut
hingga ke
laut jauh…..
Pondok Petir, 22 Januari 2011
sumber : fiksi.kompasiana.com