Puisi Amarah | Asrining Nurfauzie


AMARAH
Asrining Nurfauzie

Gugur dedaunan, kering rerumputan
Terdesak angin padang
Telah hilang semua makna kebersamaan

Pedih terentang pada balutan senja yang merah
Kilat tatapmu membuatku tengadah
Ada kemasgulan ….. ada amarah
Tertunduk kembali,
tak mampu menentang emosi
Kala suara kian membahana,
terpuruk aku dalam getar suasana

Amarah kian memuncak
Takutku kian merebak
Tak kuasa kata menyibak
Walau hati kalut bergolak

Senja yang merah
Tusukkan duri dalam darah
Bergayut aku dalam lautan pilu
kala kau nyatakan cinta tak lagi untukku

Aku kian tergugu

28 Agustus 2012

sumber : fiksi.kompasiana.com

Puisi Lebaran: Nikmat Ketupat | Puji Santosa


Lebaran: Nikmat Ketupat
Puji Santosa

Daun kelapa muda dilipat-lipat menjadi ketupat,
dikemas isi beras menjadi ketupat yang nikmat,
menjadi hidangan lebaran di hampir setiap tempat,
sebagai pertanda hari Kemenangan yang sungguh tepat.

Sekiranya perlu sekali disyukuri nikmat yang melekat
Setiap hari badan sehat, segar bugar, penuh semangat
Terlebih, hari Gemilang dalam kemurnian berlipat
Izinkan hidup dalam keagungan yang penuh rahmat

Doa kami untuk Anda dan keluarga senantiasa selamat
Kiranya semua berkelimpahan hidup yang penuh hidayat
Idul Fitri tahun ini benar-benar dapat terasa bermanfaat,
nikmat, mujarab, dan membahagiakan bagi seluruh umat.

Sunggguh lebaran tahun ini nikmat ketupat
Makna dibalik lebaran nikmat ketupat yang tepat:
MOHON MAAF LAHIR BATIN hingga ke alamat
Selamat sejahtera di dunia hingga ke istana akhirat.

22 Agustus 2012

sumber : fiksi.kompasiana.com

Puisi Mudik | Suyitno Ethex


MUDIK
Suyitno Ethex

berjubel berdesakan berebutan saling berkeinginan
satu tujuan kembali ke kampung halaman
yang beberapa silam tertinggalkan
mencari nafkah di kota metropolitan

berjejal berebutan tangan membawa bekal
tak ada yang kalah, tak ada yang menang
satu arah tujuan pulang kampung asal
sebuah perjuangan tak kenal pantang

setiap lebaran magnit kampung halaman
menarik kembali debudebunya
yang bersebaran di kota metropolitan
untuk kembali ke bumi awal pijakan

bersilaturahmi meleburkan diri
kembali berharap fitri
berjejal berdesak berebutan

di stasiun
di terminal
di bandara
di pelabuhan

satu tujuan
pulang ke kampung halaman

07 Agustus 2012

sumber : fiksi.kompasiana.com


Puisi Menjelang Lebaran | Senandung Lebaran


Senandung Lebaran
Suyitno Ethex

senandung lebaran pelan pasti mulai tergelar
pasarpasar tak sepi penggunjung
tokotoko tak sepi pendatang
kampungkampung mulai terlihat pemandangan

rumahrumah kusam hilang tertelan kebiasaan
dimana setiap menjelang lebaran
dipoles cat kembali seakan tak mau tertinggal
ikut menikmati senandung lebaran

senandung lebaran setiap tahun
iramanya tak pernah berganti selalu terjadi
kenaikkan hargaharga kebutuhan
kenaikkan ongkos transportasi

kenaikkan segala keburuhan
hingga menjadi kesempatan tersendiri
bagi mereka yang suka mencari
kesempatan untuk memperkaya diri

senandung lebaran setiap tahun
sebuah tradisi yang tak pernah terlewati
yang jauh pulang kampung
yang di kampung siap menampung

tradisi silaturahmi
jadi ajang kangen tersendiri

08 Agustus 2012

sumber : fiksi.kompasiana.com

Puisi Aku Gemetar Setiap Kali Suara itu Kudengar


Aku Gemetar Setiap Kali Suara itu Kudengar
Budhi Wiryawan

aku gemetar
setiap kali suara itu kudengar
andai aku bisa bertukar rupa menjadi bayi
akan kupecahkan tangis pertama di awal pagi
saat orang-orang belum merayakan datangnya idul fitri

tak ada pernah putus kata.
jikalau perpisahan itu harus terbaca
rindu yang membukit menyapaku pada ramadhan
yang entah, cukupkah umur di tahun depan ?

suka cita yang kubangun dari lapar dan dahaga
masih belum seberapa dari pintaku menggugurkan nasuha
di lubuk terdalam,tatkala malam membukakan pintu itu
meski kutahu lautan nikmat yang kuteguk, tak ingin dipisahkan oleh waktu

ya Robb, ijinkan aku meneteskan sebulir airmata qalbu
untuk menyempurnakan perpisahan ini, atas nama jiwa dan ragaku

Agustus 2012

sumber : fiksi.kompasiana.com


Puisi Lailatul Qadar (Malam Seribu Bulan) Misteri Ilahi


Lailatul Qodar Misteri Ilahi
Akbar Pitopang

Malam lebih baik dari seribu bulan
Air membeku, heningnya malam dan menunduknya pohon
Malam yang penuh berkah
Dimana dijelaskan atau ditetapkan

Segala urusan dengan penuh kebijaksanaan
Malam mulia yang tak diketahui seberapa besar kemuliaannya
Tak mampu dijangkau akal pikiran manusia
Pada saat malam itulah
Para malaikat turun ke bumi
Dengan membawa kedamaiaan dan ketenangan

Mari berlomba tuk dapatkan malam nan mulia ini
Perbanyaklah amalan wahai hamba Allah
Perpanjang dzikir bertasbihlah setiap nafas berhembus
Lakukan selalu amalan sunnah

Bacalah dengan nama Allah wahyu untuk segenap umat
Maka ketenangan batin pun akan kau peroleh
Adapun kedatangan malam mulia ini
Bisa terjadi kapanpun di bulan ramadhan

Hanya Allah yang tahu dan itulah misteri ilahi
Sedangkan tanda-tandanya orang yang mendapatkan malam itu
Mereka akan bertambah kebaikannya
Sholatnya semakin rajin ia tegakkan
Semakin merasa dekat dengan sang kholiq

Orang yang dapatkan malam ini
Dia akan semakin mendekatkan diri kepada Allah ta’ala
Bertambah iman dan taqwanya
Kapan kita dapat bertemu dengan malam mulia itu?
Wallahu a’lam bissowab

@Ramadhan 2012
sumber : fiksi.kompasiana.com