NYANYIAN MEJA MAKANEko RoesbiantonoDengarlah rintih dari meja makan inifried chicken diantara saos tomat berdarahAyam berkeok-keok meneriakkan hidupteraniaya dalam siksa mutasi gen dan aneka racunLihatlah yang kaukunyah-kunyah ituAh sebenarnya matamu meneteskan air matatapi mulutmu yang mengalir gairah liur tak peduliLihatlah raksasa bertaring mengaumSurabaya, 2013
Puisi Nyanyian Meja Makan | Eko Roesbiantono
Puisi Kepada Laut | Adi Nugroho
Kepada LautAdi Nugrohoperahu kecil, jala mungil, burungburung pelikan, senyapsenyap ikan, debur ombak, batu retak, aku dan mata kosong, menunggu: kepada laut. Aku melamun saja, bertanya pada angin, darimana angan ini, yang ingin dari dingin basah asin laut kecup bunga siput, sejak kau berlayar ke arah yang tak pernah kudengar, tak ada kabar, dan aku terkapar. Kepada laut: Aku berdiri saja, melipir ke dermaga pinggir, aku mencari kerang tak karang, adakah dia melihat jejakmu yang tersapu para pembajak. Kepada laut: aku masih menunggu kebaikan hatimu, sebab arusmu menghanyutku ke pulau rindu. Kepada laut: aku hanyutKepada kamu, kepada laut, kepada kita yang kalut. Boleh aku berlaut menjemputmu? mengejar kau, yang membuatku larut di harihari kusut. Biar aku memelukmu lagi, dan merasakan keras debar dada ini. Kerna Debar adalah lagu yang menghantarku pada bisik, jejak, dan merah pipimu. Seperti ombak dan deburnya, yang cepatnya pergi dan dekat kembali pada ujung jemari kaki. Itulah aku yang teguh, laut akan memperpendek keraguan. Cinta terbaik mestilah tak lama menuju janji mati. Dan kau pun segera tau, pada dada siapa harus bersandarlaut pasang malam larutentah aku atau bayangku yang terlebih dulu sampaikukirim dulu keinginankulewat nyanyian ombak, dan senja lautketahuilah: aku menjemputmudan kepada laut: jagalah dia di pelukanmusampai akuhilang rindu
Puisi Di tengah Hujan | Adi Nugroho
Di tengah HujanAdi NugrohoTubuhnya basah, kuyup dikukup hujan. Dan di seberang, seorang wanita masih berdiri pada tepian jalan. Tampak suntuk terkantuk, matanya sayu seperti pilas, dibelai angin dingin malam kota. Adakah yang dinanti? Rambutnya yang melambai, kisut awutawut disapuh buih. Wajahnya tampak sedih. Bagai menahan perih lukadukaHendak kemana ia? Rendarenda pakaian gugur dilipur. Seakan hujan adalah atap ketenangan. Seakan hujan, mereda kemarahan. Ia Menarinari tanpa ragu dalam ketukrintik hujan. Dari lalulalang lelah sampai kota basah, tak ada lagi yang bisa menyapanya. Sungguh penuh tanya, adakah rindu semadu menunggu hujan reda. Bila tak ada yang dirindukan, haruskah mencintai hujan. Berdiam diri hirau disapu hujan yang suaranya kian sengau. Senarai wajahnya yang lunglai menjadi jawab, hujan adalah kepasrahan. Hujan tak perlu dicintai, tapi menjadi milik orangoorang yang kadung disekap rindu. saat airmata mengucur, carilah hujan yang siap berbagi kerapuhan.Wanita itu masih kaku, dan semakin lugu di basah kota, yang lekang dari lalulalang. Kau memang sendiri, tapi pada hujan kau bisa dapatkan hilang sepi. Begitu mungkin pikirmu, dari kebas tanganmu yang mengembang. Wajahmu tengadah pasrah pada awan. Berharap hujan terus datang. Bahwa hidup boleh hampa, tapi pada hujan kau meramu rasa. Kau mengembang senyum juga, dari rimbun bulir air. Kemana lagi harus merindu, saat tak ada yang ditunggu, kecuali pada hujan. Meskikah mengutuk hujan, bila rintikrintiknya melantunkan lagu kerinduan. Dan hujan tanpa kenangan, adalah sepi paling tepi.Wanita itu pun hilang bersama hujan.Pada genang jalan, senyummu mengembang tenang.Penulis saat ini bergiat di Komunitas Langit Sastra dan Pendiri AADT. Bisa dihubungi @ijonkmuhammad dan ijonkmuhammad.tumblr.com. Tulisannya banyak dimuat media massa. Buku pertamanya saat ini berjudul “Belajar Merawat Indonesia”.
Puisi Bunga Emosi | Edu Badrus Shaleh
Puisi Ke-Mahasesal-an | Rudi Anwar Hasibuan
Puisi Kasih Yang Belum Unjuk Diri
KaSiH YaNG BeLuM uNJuK DiRiSaNG PeNCiNTa PeNaRi aKSaRaDaLaM LiNTaS MaLaM NaN SePiSeBeLuM PaGi BeRTaHTa MeLaNJuT HaRiTeRLiNTaS SaTu TaNYaTeNTaNG aDa aTau TiaDa DiRiNYa uNTuKKu.SeBaB WaLau PuiSi SeRiNG TeRCiPTaDeNGaN SeGeNaP aKSaRa SeGaLa KaTaBeRBauR DeNGaN aNGaN,iMaJiNaSi,iLuSiSeRTa SeGeNaP HaRaPaN WuJuDKaN MiMPiTaPi HaTi KaDaNG KeCeWa,NeLaNGSa DaN PuTuS aSaSeMeNTaRa RaSa SePeRTI eNGGaN BeRSaTuWuJuDKaN KeiNGiNaNYaNG MeNJaDi HaK RaGa DaN JiWaSeRTa HaTi BaGai TaK PuNYa KeiNGiNaNLaKSaNa WaDaH PeLiPuR LaRa DaN PeNaMPuNGaN KeHaMPaaNDi SaaT JiWa SeLaLu DaN RiNDu21 aGuSTuS 2012
Puisi Coba Tatap Mata Ini | Sang Pencinta Penari Aksara
CoBa TaTaP MaTa iNiSang Pencinta Penari AksaraPeRNaHKaH eNGKau MeNCoBaMeNeRKa aPa YaNG TeRSeMBuNYiDiReLuNG JiWaDiSuDuT HaTi.CoBa SeLaMi DeRiTa DiMaTaaGaR Kau SaMPaiPaDa PaLuNG PaLiNG DaLaM SeBuaH JiWaHiNGGa Kau RaSaKaNHaMPaNYa SeBuaH JiWa DaRi SeGaLa KeHaMPaaNDaNDaLaM DaLaMHiNGGa Kau SaMPai PaDa SuDuT HaTiYaNG PaLiNG SePiTeMPaT SeGaLa KeSePiaN MeMBuNGKaM SeGaLa MiMPi DaN iMaJiDaNPeRNaHKaH eNGKau MeMBaCa SoRoT MaTaDaLaM MeNYiMPaN RiNDuMeMeNDaM HaSRaTaKaN HaDiRNYa SeSeoRaNGYaNG PeNuH KaSiH SaYaNG DaN KeLeMBuTaNSeMeNTaRa HaRi TeRuS MeLeNGGaNGTaNPa PeRNaH MeReNDa SeBaiT KiSaH DaN CeRiTaTeNTaNG CiNTa DaN KeBaHaGiaaN.4 SePTeMBeR 2012
Puisi Arti Sahabat | Yuliati N.D.
ARTI SAHABATYuliati N.DSahabat……..Engkau adalah orang pertama yang tlah kutemukanEngkau memberiku semangat tuk hidupAku bangga mempunyai sahabat sepertimuAku t’lah lama mencarimu,Kini aku t’lah menemukanmu wahai SahabatkuSahabatku………….Engkau t’lah memberiku umur yang sangat panjangMeskipun engkau jelek/cantik aku tak memperdulikan itu,Yang penting aku empunyai sahabat yang tulus….Bagiku sahabat lebih berarti daripada pacarPacar akan menyakiti perasaan orang lainTetapi………Kalau sudah punya sahabat kita tak akan pernah tersakiti olehnyaDan itulah arti sahabatJum’at,14-12-2012
Puisi Belahan Jiwaku | Awan Lintang
Belahan JiwakuAwan Lintangaku tertidur didalam rumah hatimumengeliat, mendesah setelah lelah berteriakdalam mengarungi perjalanan sunyiaku tertidur didalam rumah hatimudinina bobokan dalam warid kamarmuhempasan nafas membasahai zahirah sahadat kudan ketika malam tibaserpihan bintang berkilauandiantara guguran kembangku lantunkan nyanyian doa-doaagar rumah hatimu menjadi milikkukarena belahan hatikuada di tulang rusukmu24 Februari 2013
Puisi Hadirkan Sebuah Tanya Pada Sebuah Hati Yang Pernah Bertahta
HaDiRKaN SeBuaH TaNYa PaDa SeBuaH HaTi YaNG PeRNaH BeRTaHTaSaNG PeNCiNTa PeNaRi aKSaRaHaDiRKaN SeBuaH TaNYa PaDa SeBuaH HaTi YaNG PeRNaH BeRTaHTaYaNG KuTiTiPKaN PaDa PaWaNa YaNG SeDaNG MeLiNTaSi MaYaPaDaKaLau TiDaK SaMPai PaDaNYaBeRaRTi LeBuR BeRSaMa DeRu DeBu YaNG TeRLuNTaSeBeNaRNYa SiaPa YaNG eNGKau NaNTi...KePiNGaN HaTi YaNG BeLuM Kau TeMuiaTauaJaL YaNG aKaN MeNDaHuLuiHiNGGa HaDiRKu DaLaM HiDuPMu YaNG SePiSePeRTi TiaDa aRTiKaLau aKu iNi BuKaN KePiNGaN HaTiMu YaNG Kau NaNTiMeNGaPa MeMBeRi HaRaP iMiTaSiHaRi HaRi TeRuS MeLeNGGaNG DeNGaN PoNGaHTaK TeRaSa TuJuH PuLuH HaRi TeLaH eNYaHSeJaK Ku MeLePaS DiRiMU YaNG TaK PeRNaH TeRJaMaHMeNGaPa SiSa RaSaKu PaDaMu BeLuM PuNaH5 JuLi 2012
Puisi Cinta Yang Tak Tersentuh | Sang Pencinta Penari Aksara
CiNTa YaNG TaK TeRSeNTuHSaNG PeNCiNTa PeNaRi aKSaRaKaTaMu Kau CiNTa YaNG TeRSaKiTiKaTaMu Kau CiNTa YaNG TeRSiNGGaHiKaTaMu Kau CiNTa YaNG TeRNoDaiKaTaKu Ku CiNTa YaNG TaK TeRJaMaHiMaNa YaNG LeBiH SaKiT CiNTaMu aTau CiNTaKu iNiKaTaMu Kau CiNTa YaNG TeRaNiaYa JiWaKaTaMu Kau CiNTa YaNG TeRTiPu RaGaKaTaMu Kau CiNTa YaNG TeRPuTuS RaSaKaTaKu Ku CiNTa YaNG TaK TeRSeNTuH JiWa,RaGa DaN RaSaMaNa YaNG LeBiH SeNGSaRa CiNTaMu aTau CiNTaKu SaNG PeNCiNTaHaRi-HaRiMu PeNuH KiSaH KaSiH aSMaRaHaRi-HaRiKu PeNuH KiSaH KaSiH SeSaMaMaLaM-MaLaMMu PeNuH KeNaNGaNMaLam-MaLaMKu PeNuH aNGaN-aNGaNMaNa YaNG LeBiH iNDaH KiSaH KaSiHMu aTau KiSaH KaSiHKUHiDuPMu CeRia DaN BeRWaRNaHiDuPKu HaMPa DaN TaK BeRMaKNaKiSaHMu LaKSaNa KaTa-KaTa YaNG TaK HaBiS TeRLuKiS oLeH PeNaKiSaHKu LaKSaNa aKSaRa YaNG TaK PeRNaH JaDi KaTa YaNG BeRMaKNaCiNTaMu TeRSeLiMuT HaNGaT DaLaM PeLuKaN MaLamCiNTaKu TeRBiaS KeDiNGiNaN DaLaM PeLuKaN KeGeLaPaNCiNTaMu TeReNDa iNDaH DaLaM SuLaMaN HaRiCiNTaKu TaK TeRSeNTuH WaLau DaLaM MiMPiCiNTaMu MeWaRNai HaRi-HaRiCiNTaKu MeNGeMBaRa DaLaM iMaJiNaSi DaN iLuSiCiNTaMu BaK ePiSoDe-ePiSoDe BeRSaMBuNG DaLaM TeLeNoVeLaCiNTaKu BaK TaRiaN aKSaRa MuRuNG DaLaM NYaNYiaN BaLaDaCiNTaMu BeNaR-BeNaR aDaCiNTaKu eNTaHLaH MuNGKiN TiaDaCiNTaMu BeNaR-BeNaR iNDaH Di DuNiaCiNTaKu eNTaH Di aLaM MaNa9 aPRiL 2011
Puisi Danau Air Melon | Agirl Subarkah
Danau Air MelonAgirl Subarkahmalam ini terang lagidengan canda teman mengikis sunyidibawah sinar initelah terbenam matahariwalau sedikit gundah dihatitapi ku ingin mengerti betapa ingin memilikiteman sekaligus pelipur hatiku ingin dia di sinimenambah indahnya malam initetapi..just they and meno body like youhanya kamujust be youku berharap tak ada lagi marah darimuke berharap banayk teman disisikusahabat yang hebatdan pacar yang kuatindah menjadi hangatdibawah lampu neondiatas danau air melonFebruari 2013
Puisi Inilah Kita | Selia Hermawati
Inilah KitaSelia HermawatiKini tak hanya aku,tapi kita..mengikuti hari merangkai nuraniBerharap waktu kan menjadi melodi..Mengiringi alunan skenario tuhan..Berharap mimpi kan menjadi sebuah kisah..Antara AKU dan juga KAU dalam naskah kehidupan yang kan menjadi sebuah cerita kelak..Sebuah harapan tak pasti sebuah kenyataan..Tapi sebuah kehidupan adalah sebuah harapan yang menjadi harapan..Ketika sebuah harapan adalah sebuah kenyataan..Namun,,Ketika harapan adalah hanyalah mimpi belaka..!!!NIKMATILAH....Karena pada awalnya,Semua hanyalah omong kosong dari sebuah harapan.24 Februari 2013
Puisi Karena Pria Juga Punya Air Mata
KaReNa PRia JuGa PuNYa aiR MaTaSang Pencinta Penari AksaraaDaKaLa PRia DaN WaNiTa TaK JauH BeDaKaReNa PRia JuGa BiSa TeRLuKaKaReNa PRia JuGa PuNYa aiR MaTaSeRaPuH aPaPuN SeoRaNG PRiaDia aKaN TeTaP TeGaR DiDePaN oRaNG YaNG Dia CiNTaKaPaN JeRiTaNNYa JiWaNYa MeNYaYaTSaaT Dia TeNGGeLaM DaLaM GeLaPNYa MaLaM Di uJuNG SeNYaPaGaR TaK aDa YaNG Tau KaLau Dia SeDaNG MeRaTaPKaPaN TaNGiSaN PiLuNYa HiSTeRiSSaaT Dia BeRJaLaN DaLaM DeRaSNYa HuJaN DaN GeRiMiSaGaR TiDaK aDa YaNG Tau KaLau Dia SeDaNG MeNaNGiS01 JaNuaRi 2013
Puisi Kau Bunuh Rasa Ini | Sang Pencinta Penari Aksara
Kau BuNuH RaSa iNiSang Pencinta Penari AksaraKau..YaNG eNTaH aNGKuHaTau MeMaNG aCuH TaK aCuHMuLai MeMBuaTKu JeNuHKau...YaNG eNTaH TaK PuNYa RaSaaTau MeMaNG SuDaH MaTi RaSaMuLai MeMBuaT JiWaKu LaRaKau..YaNG eNTaH TaK PuNYa HaTiaTau MeMaNG TaK BeRNuRaNiMuLai MeMBuNuH RaSa iNiKau..BeRiKu HaRaPaNTaK LeLaHKu DaLaM PeNaNTiaNDeMi SeSuaTu YaNG MeMaNG PaTuT KuPeRJuaNGKaNKau..HaDiRKaN BeRiBu aLaSaNKeTiKa Ku iNGiN PeNDeKaTaNaGaR TeRCiPTa KeaKRaBaNKau..GaNTuNGKaN JaNJi TaK PaSTiTaNPa Kau SaDaRi19 Mei 2012
Puisi Sahabat Bagi Jiwa | Sang Pencinta Penari Aksara
SaHaBaT BaGi JiWaSang Pencinta Penari AksaraaDa YaNG BeDaSeKiLaS GaLau aKaSaRa iNi BeRBaGi CeRiTaMeNYeReT KaTa YaNG MuLai TeRBaTaNaMuN JeMaRi iNi TaK PeRNaH LePuH MeNJaLaNKaN TiTaH JiWaSePiKu MuLai MeMBuNuH iMaJiYaNG KiaN MeRiNGKiH Di RaJaM NYeRiYaNG KiaN HaNYuT DaLaM DeRaSNYa LaJu HaRiNaMuN KuTeTaP MeCoBa BeRNYaNYi MeMBuNGKaM SuNYiKuCoBa LaGi ReNDa aKSaRa YaNG TeLaH TeRLuNTa SeKiaN LaMaSeBaGai PeLiPuR KaTa BaGi HaTi YaNG TeRuS TeRLeNaJiKa PuiSi iNi TaK BeRMaKNaBiaRLaH TeRSeReT LaJuNYa PaWaNaKuBaSuH LaRa DaLaM PuiSi YaNG TaK SeNGaJa TeRCiPTaDiSaaT aKSaRa YaNG BiaSa MeNaRi DaN BeRDaNSa MuLai TeRBaTaMuNGKiN BeRGuNa BuaT SaHaBaT SeBaGai PeLiPuR LaRaHiNGGa eNYaH GuNDaH GuLaNa YaNG YaNG BeRSeMaYaM Di RaGaWaLau Ku MeNJeLMa SeBaGai PeNaRi aKSaRaDaLaM SeBuaH DuNia YaNG TaK NYaTaMeNYaNDaNG NaMa SeBaGai SaNG PeNCiNTaNaMuN aKu aDa WaLau NYaTaKu TaK SeiNDaH KaTa KaTaKuHaDiR SeBaGai SaHaBaT BaGi JiWaYaNG iNGiN BeRBaGi TeNTaNG SiSi GeLaPNYa CiNTaYaNG TaK LeLaH MeNDeNGaR CeRiTa TeNTaNG DuKa DaN aiR MaTaBiaR TeRoBaTi NYeRiNYa SeBuaH HaTi YaNG PeRNaH TeRLuKaSaaT BaTiN MeRiNTiH uSaH Kau SeNDiRi DaLaM LaRa..BiaRKaN GaLau TaRiaN aKSaRaMu BeRBaGi CeRiTa..TuMPaHKaN RiNTiHaNMu HiNGGa TiaDa SiSaBiaR TeRBaGi BeBaNMu YaNG SeDaNG MeNiNDiH JiWa.JiKa MaSiH aDa aSa YaNG TeRSiSauSaH Kau aNiaYa RaSa YaNG BeRHaK BaHaGiaBeRBaGiLaH BeRSaMaKu DaN MeReKa04 aGuSTuS 2012
Puisi Sang Pencinta | Sang Pencinta Penari Aksara
SaNG PeNCiNTaSang Pencinta Penari AksaraSuDaH SeRiNG KuCeRiTaKaN TeNTaNG SeBuaH KiSaHTeNTaNG BaGaiMaNa KuJaLaNi HiDuP SeBaGai SaNG PeNCiNTaMeNuNGGu HaRi TeRiNDaH SaaT BeRSaMaMuDaN MeNJaDiKaNMu RaTu DiKeRaJaaN iSTaNa KeHiDuPaNKuLaLu MuNGKiN KaMu aKaN BeRKaTaCiNTai DaN HiDuPLaH BeRSaMaKu SeLaMaNYa SaNG RaJa KeHiDuPaNKuDaN HaTi SeRTa JiWa aKu TaK aKaN PeRNaH MeNGeMBaRa LaGiSuDaH LaMa SeKaLi aKu MeNJaDi SaNG PeNCiNTaKuPeRJuaNGKaN SeSuaTu YaNG MeMaNG PaTuT KuPeRJuaNGKaNDeMi SeSuaTu YaNG MeMaNG PaTuT KuPeRJuaNGKaNKuCaRi SeSuaTu YaNG MeMaNG PaTuT KuCaRiDeMi SeSuaTu YaNG MeMaNG PaTuT KuCaRiKuTuNGGu SeSuaTu YaNG MeMaNG PaTuT KuTuNGGuDeMi SeSuaTu YaNG MeMaNG PaTuT KuTuNGGuLiHaTLaH BaGaiMaNa DeNGaN SaBaR Ku MeMPeRJuaNGKaN,MeNCaRi DaN MeNuNGGuBeTaPa Ku TeRuS MeNDaMBa DaN BeRHaRaPDaLaM TiaP LaNGKaHDaLaM TiaP DeSaHDaLaM TiaP HaRaPDaLaM TiaP aKSaRaDaLaM TiaP DoaDi HaRi HaRi YaNG LaLuaKu MeNGeMBaRa TaNPaMuNaMuN SaaT iTu KuKiRa MaTaKuMeLiHaTMu aDa DiSiSiKuMeSKi KeNYaTaaN MeMBiNGuNGKaNKeNYaTaaNLaH YaNG MeNuNJuKKaN Kau TaK DiSiNiNaMuN aKu MeRaSa SeMaKiN TuaeNGKau YaNG KuiMPiKaNMaSiH TaK KuTeMuKaNSePeRTiNYa TuHaN MaSiH MeNuNGGu WaKTu YaNG TePaTMeMPeRTeMuKaNMu DeNGaNKuMeNeMPaTKaNMu DaLaM KeHiDuPaNKuMuNGKiN aKu aKaN SeLaMaNYa MeNJaDi SaNG PeNCiNTa13 JuLi 2012
Puisi Bahasa Bali "Satya Kadi Sang Surya" | Luh Desi Damayanti
Satya Kadi Sang SuryaLuh Desi DamayantiSang Surya kari metangiNanging, sampun masereot kauhSunaran nyane kadi emas tanpa tandingYadyastun ketangkebin antuk ambu lan i kedisAntuk deburan ombak lan sir-siran anginNanging, tetep satya ring dewekTan keni pengaruh antuk sane liananKelangen titiang menyingakinKekaryanan Ida Hyang Widhi punikiNgulgulin hatin titiang mangda prasidaPrasida satya kadi Sang SuryaYadyastun akeh sane mengalanginAkeh gegodan rikala nyalanin idup ring mercepadaNanging tetep satya, kukuh seteguh batu karangRitatkala Sang Surya sampun budalSaking swadharman nyane mewali ke puriPrejani jagate maklieb dados peteng dedetKadi anak buta sane ten nyingakinNyingakin sarwa maurip ring gumineTen kerase dinane megantiSadina-dina tetep satya ring swadharmaNgicen penyinaran ring kauripanNyunarin sane peteng mangda galangNyunarin hatin sane leteh mangda suciSuci sejeroning angga lan sarira17 peb,2013
Puisi Terimakasih Pahlawanku | Amanda Idelia Verina
TERIMAKASIH PAHLAWANKUAmanda Idelia VerinaDengan gigih kau berjuangMembela tanah air tercintaDengan berani kau lawanMusuh-musuh yang kan rebut negaraTak gentar...Kau maju ke medan perangUsir penjajah yang kejamDengan segala tekad, sampai titik darah penghabisanKini kunikmati negri yang cinta damaiNegri elok nan permaiSemua karna jasa-jasamuLampung,23 februari 2013
Puisi Jerit Tangis Anak Jalanan | Rizal Shidiq Muttaqin
Jerit Tangis Anak JalananRizal Shidiq MuttaqinKetika fajar menyingsingku awali hari-hariku dengan senyuman,kumulai pekerjaanku,dengan ditemani gitar kecilku,lantunan lagu yang kunyanyikanhanya untuk mengumpulkan uang kertas lucahdan uang logam recehanuntuk membeli sebungkus nasitak peduli panas terik mataharitak kupikirkan hujan membasahikutak peduli perut ikut bernyanyijuga tak peduli orang-orang mencemoohikuyang ada dipikirankuhanyalah uang kertas lucah dan uang recehanApakah ini yang dinamakan Hidup?betapa pahit hidupkuyang tak memiliki tempat berteduhuntuk mencurahkan isi kalbukarena aku jauh dari kasih sayang ayah dan ibuDitengah keramaian kota Metropolitanselalu kesepian dalam keramaianaku tak pernah menyangkahidupku hanayalah sebatang karahidup dibawah kolong jembataninikah yang dinamakan hidup?EGOIS !dunia ini memaksaku untuk bekerjapadahal,dunia seusiaku adalah bermaintetapi,AKU!aku hanya seorang anak jalananyang hanya mengamen dengan ditemani gitar kecilkudipersimpangan lampu merahaku ingin seperti anak lainnyahidup serba ada,hidup serba mewahyang bisa bermain bersama teman disekolah,mendapat kasih sayang orang tua,mendapat pelukan hangat dari seorang ayah,dan belaian lembut seorang ibutetapi,aku tak kan pernah kesepiankarena aku mempunyai guru yang hebatdia adalah teman teman anak jalanyang selalu mengisi hari-hariku dengan keceriaan,canda dan tawa selalu menyertaikuselalu mengajarkankuuntuk selalu mensyukuri hidup ini,danmengajarkanku MAKNA HIDUPGarut,19 Januari 2013
Puisi Kau Yang Belia, Pendaras Kitab Yang Setia | Dody Kristianto
kau yang belia, pendaras kitab yang setiaDody Kristiantotidak sia-sia jika jawara tua itumenghardik namamu dengan lantangsembari menunjukkan tiga ancanganmenghajaragar kau yang muda senantiasa berjagadan menerka mana jurus yang kelakdapat kau ikat dalam ragadia guru dan seteru yang sempurnapersiapkan dirimusebab kau akan tahubagaimana cakaran elangkehilangan koyakannyaatau ketenangan siasat ulartak berdaya di depan kekangannyaberjagalah, buat tatapanmu siagadan menerka kuda-kuda apayang ia tunjukkanmungkin ancangan ekor nagagerak gelebat gesit liatyang tak mudah dibebatmeski tombak terpanjangmengancam di hadapania sungguh tak dapat diredamdan diredakangerak yang sungguh tangguhyang dipungkasi dengan sekianrangkai tinjubisa juga, ia membimbingmudengan kekukuhan tapak beruanggeraknya yang lambat, yang amatmengingat langkah dengan cermatpercayalah, segala pukulan tak berdayadi depan tubuh mahakuat,dengan urat-uratnya yang tegapyang sanggup melumpuhkantindakan segerombolan penyerangtak akan lengkap jika tak kau tangkapsatu jurus pamungkas: tingkah lihai kerayang tangkas dan sukar ditebakkau tak akan tahu dengan cara apatiba-tiba dia mengelakkemudian tanpa duga melakukan hentakkau tak akan mengira, sebab inilah siasatyang mahir menyimpan segala gamparan,tendangan, atau pitingankala cecunguk yang sesumbarmencoba menyerang, menusukmudengan sebilah kelewang(2012)
Puisi Kereta "Pergi Lalu Kembali" | Mentari Media
KERETAMentari Mediasakitakaningatan-ingatanmasalalumuadalahkereta di peronstasiun.pergilalukembali.lagidanlagi.danakuialahbangkutunggudi peronitu.selalu di situ, menunggumeskiberdebudanselaluditinggalkan.Jakarta, 14 April, 2012
Puisi Beri Aku Rahim Yang Kesemutan Itu, Sessaria
beri aku rahim yang kesemutan itu, Sessaria.Ramoun Aptameskipun palsu, aku inginkan reinkarnasi di sana sebagaijiwa suci yang hanya mengenal cintamu.hanya cintamu, dan cukup. beri aku rahim itu,Sessaria. meski di kemudiankelahiran bermaksudmenggugurkan aku.
Puisi Elegi "Pelajar Korban Tawuran Di Jakarta" | Lailatul Kiptiyah
Elegi*):Alawy Yusianto Putra dan Deny JanuarLailatul Kiptiyahbagimu, pagi adalah mimpi penuh doamenghampar jauh dari tapak kaki ibumenuju taman-taman kecilbersahajabilangan kalender seperti angka-angkasinggah menyinggah, berlarianberebut ruang di kepalauntuk kelak membentukmu menjadi apamatahari masih tinggi di minggu akhir septemberketika langkahmu tiba-tiba menjadi jauhdari hamparan tapak kaki ibudari angka-angka yang berlarian di ruang kepalamudan bahwa apa yang telah kau tinggalkan;sepatu, buku-buku dan seragammukini menjadi bait-bait lagu paling sendudi makam-makam kecilmu*)mengenang keduanya yang telah menjadi korban tawuran antar pelajar di Jakarta,tanggal 25 dan 26 September 2012 lalu.
Puisi Jalabia | Sobih Adnan
JALABIASobih AdnanMelingkarlah gula-gula,Bibir manis gadis Pantura,Menjadi awan,Memanggil hujan.; Pada kenangan, pada ingatan, pada dekapan, pada tatapan, pada kecupan, pada desahan, pada tangisan, pada harapan, pada ucapan...Pada-hal,Telah lama kita berniat menguburkan rindu ini,dalam-dalam,bukan?2012
Puisi Dibatas Senja Kilimanjaro | Dyns
DiBatAs sEnja KiLimAnjArodynstEtapak bUmi diantaRa cAdas beBatuaN..dalam lirih heNing magis senjAmu..meRonA jiNGga meNgalun..diBalik serpihan awan jingGa ronA senja..mEngantung diaWan setia Bergilir beruntai turun..Alam tahu mEnyapa senyap dibalik perdu-PerDu jiwa..hAntarkan sang surYa dibatas senJA..JAlan setapak MeNuju pUNcak ..diRelung syukur KaRunIA..Hening telah melepas kelambu menari di juntai malam..Memecah angin dalam bingkai seNja KilimAnjaroseruling jiwa yang nyanyikan BalaDa SyuKur..pada sang peNcipta..merambat di nadi yang berdenyut ditaSbihnya cinta..seiRing SaPa padaMu sahabat Jiwa..kutitipkan Rindu pada sang awan beRaRak ..diHening sEnJA..BeRsama DaMai jiWa...# SUNSET KILImANJARO+KOPI HaNGaT bUat SaHAbat@3FEB2013 DYNS
Puisi Kamar 32 Hotel Artha. Malam Nyepi | Achmad Obe Marzuki
Kamar 32 Hotel Artha. Malam NyepiAchmad Obe MarzukiGelap pekat malam larutrumah – rumah menutup pintudalam kamar 32 hotel arthasuara kipas merikik tidak berhentibergerak kekiri – kekanansisa peluh jatuh dari wajahkumenggambarkan gelisah yang terus mengalirdalam urat nadikubetapa keangkuhan di luar bagai kota matiSesekali ku tengokdari balik jendela suara anjing memecah sunyiselintas bayang berkelebatrupanya daun gugur disapu anginEntah !?sejauh pikirankubila penuh inspirasiaku ingin seribu kata untuk puisidari pada rayuan gombal penuh janjiO, bulan malu menampakan wajahnyadi teras hotel artha aku menunggulembaran coretan dan kartu dominomenggantung keseimbangankubagai rindu padamu yang ku kirim lewat smstak mampu mengikis cemas“ adakah kau datang kasih atau mengenang sepanjang waktu “Dititik nol prasangkaaku meraba, meraba makna nyepiusai dahaga basah dengan arakjauh malam semakin bercumbu dengan gelaphingga gelap habis, fajar membuka terangJantung kota Denpasar kembali berdenyutdi kaki waktu yang mulai bisingkau menyimpan mimpitapi jangan kau cekik aku terus menerusdengan gelapmuDenpasar, 20 maret 2007/2013
Puisi Sayang "Aku Ingin Memahat Rindu" | Moh Farhan
SayangMoh FarhanBilamana kelak angin membawamu jauh dari mata dan pandangankuAku ingin kita memahat rindu pada tiap-tiap awan yang melintas diatas rupa bumiLalu mereka bersaksi tentang suara dan penyatuan hati diantara kita masing-masingDan membawanya pada satu tempat dimana kita akan dipertemukan lagiSayangBilamana kelak kita benar-benar dipertemukanAku tak mau lagi kepergian dan kehilangan menjadi sebuah repetisiKarena kau tahu kan (?)Sepi adalah tamu yang menyiksa bagi manusia sepertikuKau tak mau kan, sayang (?)Kau tak mau kan (?)SayangNamun apalah upaya jika hidup juga menyertakan takdirYang memaksa kita juga harus percayaCinta tak akan lebih dari takdirnyaAku pasrahkan nasibku padamu, pada janji yang sempat terucap dan juga pada-NyaJember, 17/02/2013
Puisi Penggendam "Tenggelam Dari Balik Kenangan" | Ferdi Afrar
PenggendamFerdi Afrarbukalah pintu sayu matamuteras kosong yang terlupakan.kami akan diam-diam meletakkan bandul jam,juga lentik mantra agar kau tak terjagadari kegembiraanmu menghitung dombamelompat dari bimbang ke bimbang,berselimut bulan.kami akan berjumpa di lubang ketidaksadarankemudian kami ikhlaskan setengah jiwa kamiberdiam pada kerling mata: perabotanmu yangmengering, perasaan-perasaanmu yang kumal,halaman-halaman kosong yang akan kau tulis tentang kehilangan. ketika itu kami hanyalah ingatan yang mampir, yang bolak-balik menyembul dan tenggelam dari balik kenangan.2012
Puisi Kutuk Buah | Putu Gede Pradipta
Kutuk BuahPutu Gede Pradiptaterpukat taringhabis tersesapiterendap kulaisendiri bersepidan bara nyawasekibasan anginsegantung bijihhanya kilas isibelumlah puisi2012
Puisi Dik 2 | Edu Badrus Shaleh
DIK 2Edu Badrus ShalehHadza min fadhli rabbi, Langit bumi tercipta. Hiduplah makhluk selanjutnya. Berjubaku, beritus jenta, benda-benda terlahir. Ini bukan sihir, oi, tetapi takdirMasa berderat selesat pacuan badai. Menghimpun waktu. Zat berkelebat bergerak cepat. Gumpalan petala dan magma menyipta halimun, menempati kamar-kamar kerja.Ruang-waktu bagi manusia tercinta. Akal dan ahati berjumuk, jantung-nafas bersiuk, dengar dan kata menerobos di sela-sela lempengan debu dan detakan siber. Atasykur, hai manusia?Seakan kita punya halilintar sendiri untuk menjatuhkan hujan. Seakan kita yang telah membuat langit dan bumi serta menghip-matikan manusia. Kemudian kita coba-coba menghakimi tuhan dengan meragukan kebenaran?Rembang 2008
Puisi Di Pasar Malam | El Nugraheni
DI PASAR MALAMEl Nugraheniterkemasbersama gulagula kapasmanis dan lumerdi mulutku: kau
Puisi Menerung Di Maqbarah | Edu Badrus Shaleh
MENERUNG DI MAQBARAHEdu Badrus ShalehDalam gentar, sepasang tangan dungu mengukus lepasan hujanMencubit-cubit kenakalan senyum masa laluRembang 2008
Puisi Bunyi "Mempelajari Bunyi Kebohongan" | El Nugraheni
BUNYIEl Nugraheni
bunyikata katamu tak terlawan"aku benar menjaga mu bukan?"aku mengangguk rawanmemainkan segemerincing anak kunci di tangan kanan: m e m p e l a j a r i b u n y i k e b o h o n g a n
Puisi Lakon Luka | El Nugraheni
LAKON LUKAEl NugraheniSudah terlampau paregregKetika kau mungkur dengan parang bermata bisu tersengkelit di pinggangSepanjang kurusetra adalah sunyi yang memekikmekikSeketika ombak matiAngin laut memilih pergi menyurung punggungmu yang sepiKami cuma mengenalimu sebagai lindu tanpa titi mangsaMangkat dengan warna merah pada sebuah sandikala yang lamur oleh halimunPulanglah hanya jika mata kami telah benarbenar rabunSebab cuma dalam keremangan kami mampuMenarikan lakon kalabendhu
Puisi Selewat Angin | El Nugraheni
SELEWAT ANGINEl Nugrahenisudah kukiratak kan jauh jauh dari sini jugakutuliskan cerita yang panjangdan cuma kau angin anginkanbersama saputangandan sepatu tuayang tak pernah terlalu ingin kau selamatkanketika hari tiba tiba hujanakumasih setia melawati senjadengan menghitung langkah yang dulu selalu menujumudan tak pernah sampai kemanamanacuma selalu menemukanmusedang dengan suntuk menutupi buku buku yang terbukadi halaman yang menanam jejakmu:daun daun diam diam menguning
Puisi Cintaku Palsu | Rudi Setiawan
CINTAKU PALSURudi SetiawanCintaku pada-Mu seperti cendawan di musim penghujanhanya tumbuh disaat aku butuh.Rinduku pada-Mu penuh dengan kepalsuankusembunyikan dibalik topeng ketaatanKupuji diri-Mu dengan slogan-slogan kemunafikankupamerkan dengan sombong dan aroganKurayu diri-Mu dalam puisi-puisi palsukupahat pada dinding-dinding kosong jiwakuDengan bangga kusebut Kau sebagai kekasihTetapi aku memperlakukan-Mu seperti keranjang sampahTempat kubuang semua keluh kesah dan sumpah serapahWahai (yang kuanggap) KekasihEngkau tahu bahwa aku tak bisa bersungguh-sungguh mencinta-MuEngkau tahu bahwa aku hanya berpura-pura memuja-MuEngkau tahu bahwa dibalik sujudku tersimpan kepongahankuEngkau tahu bahwa dalam persembahanku terselip racun kebenciankuDuhai (yang kupaksa) KekasihSaban hari Kau curahi aku kasih sayang-MuDan saban hari pula aku mencaci maki diri-MuSetiap waktu Kau limpahi aku karunia-karunia-MuDan setiap waktu pula aku berpaling dari-MuWahai (yang kukira) KekasihApatah pantas aku berlari dari-MuApatah bisa aku bersembunyi dari-MUApatah mampu aku menghindar dari-MuJika nanti Kau memanggilkuPerlakukan aku seperti kekasih-Mu(meski hanya pura-pura)Doha, 15 November 2009
Puisi Lamar "Setelah Suka, Kami Mestilah Menikah" | Sobih Adnan
LAMARSobih AdnanInilah perjalanan kayu menuju abu,Serat-serat ketulusan biarlah membakar,Seusai pesta, Cahaya adalah sumpah.Sudikah kau mengantarkanku –ibu,Bunga-bunga cinta telah mekar,2012
Puisi Ilir "Pertahankan Dunia Dengan Syair!" | Edu Badrus Shaleh
ILIREdu Badrus ShalehKerikil-kerikil membentur dinding pikirKerikil-kerikil bertulis batu takdirMelesak ia ke jantung ketirMenyisir semesta jiwaMenembus lubuk terdalam bergetar menyelir zikirUdara bersemilir meriuhi seribu pujangga“Pertahankan dunia dengan syair!” Mulut langit berseruBagai tatangar badaiKerikil kerikil menghujan dari antahBagai peluru Ababil memusnahkan tentara fil“Tapi tak ada sekepak burung pun.” Sahut lautan.“Ada apa ini?” bumi menganga.Rembang, 2008
Puisi Kontemplasi Batu | Putu Gede Pradipta
Kontemplasi BatuPutu Gede Pradiptaberdiam seutuhmengukuhi bisusepatut berpautmeruapkan tuahmewujud si besimeredam ketukyang sunyi nyalicapai nyanyi hatiberakhir ia puisi2012
Puisi Lagu Sahutan | Nancy Meinintha Brahmana
LAGU SAHUTANNancy Meinintha Brahmana+malam menjemput suram pada kilau penghasut perang kelampelukan dinda mengajakku terbang meski di ujung pedang,sungguh diriku tak ingin berlalu bagai bulan berbulan-kejarlah malam yang bersiul menantang, kandagada kebenaran akan menjadi perisai bagi kesuramantiada jenjang tak melewati tangga kehidupan,demikianpun cinta kitayang bersahut-sahutan+wahai dinda pembuluh jiwagetar kakanda menguat dalam berjuangpada tatapan keteduhan kebenarandindalah meruap kata yang bersinggahmenguak misteri hati yang terpanah!+-apakah dirasa memberat awan terlihat badai menerjang?kitalah bertaut meski pedih menantangjangan biarkan hari kita mengejang,wahai cinta, demikianlah kuat kita mengerangmenembus dunia yang kita sandang-abadilah cinta kita kekasih+abadilah cinta kita kekasih
Puisi Yang Tentu Matang | Dody Kristianto
Yang Tentu MatangDody Kristiantobersama kuda-kudaadalah segala tenagayang berlintasandi sekitaryang tak diurai matayang telah dipecahdan siap dihempaskandi depan jemawayang menantangkau yang mengenalsegala ihwal pencakdari kembara gila itujuga satu siasatnyayang dapat melumpuhkanpara penyerbu dari langkahsekian jauhtentu ia tuntunkan padamuputaran untuk menjinakkananginia ajarkan perihal memuntirgerak tiba-tiba itulantas amati bagaimanasepasang kaki melangkahlincahmemijak dan mengentaktanahagar yang di bawahmengirim dayanyadaya yang memberisebuah kekukuhanpada lesatan pukulanyang akan diarahkanke semua arah(2012)
Puisi Lembu | Putu Gede Pradipta
LembuPutu Gede PradiptaCermin pecah melampaui retak usiaMerah suam merakit bebilah bambuKini jelaslah gambar nujum maut ituMembentuk tubuh berwujud lembuYang menyuarakan lenguh umpamaDari sekian langkahnya yang berimaSebelum sampai mencapai bukit alusiDengan empat kaki sepantas tangguhAdalah bosan lebih dulu mengutuknyaTergelincir dari bait ke bait berlanjutSesisa harap setimpang cahaya mataMerampungkan bayang-bayang huluKiasan yang ampuh memuslihatkan isiDan merah suam menjelma kau kiniLembu lanjut usia lampau ingin belia2012
Puisi Dik "Aku Sekeping Sampah Jauh Berlari Menangkup Sepi"
DIKEdu Badrus ShalehJangan, katamuSeperti tercekik hujanDalam badai yang tak membuat orang menangisDalam pelukmu yang tak mencipta ruang haruJangan, katamu lagiMencipta suara retak di telingaBagai kambangan sampan yang terkoyak(dan aku adalah lautan yang mengaramkan kisah-kisah ke dalam dada)Rembang, 2008
Puisi Atensi "Bertebaranlah Kalian Bagai Bintang" | Daman Surachman
AtensiDaman SurachmanAnakku, sekarang Jakarta majuawet muda dan bagaikan perempuan bersusuktapi disebrang kita masih banyak yangterbelakang dan terpurukMakanya nanti jika kau sudah dewasabertebaranlah kalian bagai bintangmendidik adik-adik yang masih terbelakangmenjadikan mereka tumbuh dan mengertiakan hidupAnakku, negara kita bukan Jakarta sajatapi gunung Kidul, Marauke, LebakLombok, Biak dan ribuan pulau lainnyasemua harus berkembang dan menikmatihasil kemerdekaanAnakku, sampai dunia kiamat punibukota tak akan pindah-pindahkecuali jika berjuta granat memuntahkandan takdir harus tersingkirkanMakanya bergeraklahmembangun desa-desa jadi megapolitanmembuka jendela pikir saudara kitaagar keadilan terasadan perhatian meratamemberi cahaya bagi nusantaraSingkawang, 2011
Puisi Surabaya "Dunia Kita Sudah Berbeda" | Daman Surachman
SURABAYADaman SurachmanGila! Ku biarkan aku merana sepanjang malam O, Surabaya. Di lobby hotel, dilift berkeliaran wanita-wanita muda wangi, ada yang bergelayutan di pundak laki-laki tua, ada yang cekikikan karena senang mengembara, karena uang dan asmara,ada yang terus menggoda dengan lekuk pinggul dan kerlingan mata,ada yang…Inikah kota besar kota tua yang kupuja-puja sejak aku kenal sejarah di sekolah,begitu makin muda dengan segala kenikmatan hidupnya. O, Surabaya kapan kitaberzikir bersama untuk sementara melupakan dosa-dosa kita; selingkuh, menjualdiri, korupsi, berpesta pora. O, Surabaya dunia kita sudah berbeda kini, dirimuselalu dirayu janji palsu orang-orang masa kini dan orang-orang masa lalumengerang dan tersenyum malu. O, Surabaya mari sesaat kita bermeditasi kitamerenung tentang nasib kita yang selalu tidak menang melawan dasi-dasi hitam. O,Surabaya jangan kelam dalam doa, lawanlah terus yang nista dan buatlah tuguperjuangan yang kedua. O, Surabaya kembangkanlah seni budaya, intelektual danetika. Surabaya O Surabaya….Sby, September 2007
Puisi Seperti Debu | Mentari Media
SEPERTI DEBUMentari Mediasepertidebu di ujungsepatuatau yang sekadarhinggap di helai-helairambutmukaulihatsekilaslantaskaukibasberlalu, takberbekasakuJakarta, 19 September, 2011
Puisi Api-Api Yang Tak Padam | Mentari Media
API-API YANG TAK PADAMMentari Mediakurasamasing-masingkitamasihsajasibukmencaricelahuntuktahusiapa yang bersalahbaramasihmenyaladi matamu, di hatikusenjamakintuadantiaphelaidaungugurmembakarkenanganakanlupakahkitakelak?padaluka-lukapurba yang pernahsinggahyang diguratkanpadanadikitameskimungkinkitamampusejenaklupapadajalananberlubangtapisepertijugafoto yang tersimpandalam album kenanganmenyimpanbaulapuk, termakanusianamunmakinrekat (begitujugaluka-lukadalamingatan)ketikadibukalagisuatuketikameskikitamakinkikismakin tipisJakarta, 8 November, 2011
Puisi Tentang Sepi " Surat Buat Ui/Ratnawati"| Daman Surachman
SEPIDaman SurachmanSurat buat : Ui /RatnawatiUi, sepi yang kini kualamibarangkali harapan tua sebuah pikiranyang dulu membersit pada suatu keramaianmemerankan tokoh – tokoh atau bandit – banditbergaya di panggung, mengembangkan adegandemi adegan, bersajak di mana – mana ataumenonton galaUi, sepisurat – surat pun tak pernah kuterimadan yang terakhir lenyap di Laussanedan Fresno dan di belantara Conecticutkau pun berlari dari kota ke kota duniakata – katakupun jadi tersudut di kesenyapan Sawangansambil menanti kelahiran anak pertamaUi, sepiaku pun kini seperti pertapa atau waliberdoa, solat dan berzikirdan mengukir harapan demi harapan untukhari esok ; harapan agar hidup masa depan bermaknatinimbang mengupas masalah dusta ataupunkeangkuhan .Ui ,kau memang pantas untuk jadi penarimembuka kamus belahan bumiUi, sepi yang kini kuterimasudah setebal buku ;pedih, kelu dan gembiralaksana hidup di Jakarta, saat kita bersamaUi, biarlah hari bergerakwalaupun aku merangkak, tak apaasal kau berlariTanjung uban, Juni ‘98
Puisi Ipoh "Gadis Lugu Bertopi Bunga" | Daman Surachman
IPOHDaman SurachmanSebatang pohon tegar berdiri sunyi dibibir danau.Gemercik air dari bukit bebatuanmenari-nari riang tergelincir dan berdendang syahdu.Bersama kilau-kilau cahya mentariKekembangan baru saja mengembang.Seorang gadis lugu bertopi bungaberdiri sunyi di bawahnya, sungguh ia cantik jelita.Ia melambai-lambaikan tangannya padaku.Masihkah kau akan menungguku di danau itu?,batinkuKau tersenyum malutersenyum malutak henti-hentisampai kupergiMalay,2009
Pantun Guru | Syukur Budiardjo
PANTUN GURUSyukur BudiardjoMobil melintas suara menderuSepeda motor dimana manaIni kisah tiga guruAnda termasuk guru yang mana!Goreng kentang di atas mejaJuga ada kopi robustaGuru datang untuk kerjaItu robot semataBunga indah bunga bunga nirwanaHanya ada di dalam mayaGuru datang untuk karyaItu guru memang muliaLangit membentang disaput pelangiWarnanya biru indah sekaliGuru datang untuk kreasiItu guru paling terpuji
Puisi Ganti Nama | Syukur Budiardjo
GANTI NAMASyukur BudiardjoDi desa namanya PariyemDi kota berganti MeryDi desa namanya SupartinahDi kota berganti PretyDi desa namanya SumarniDi kota berganti EnyDi desa namanya PaijoDi kota berganti JeckoDi desa namanya SuparlanDi kota berganti AlanchDi desa namaya SupardiDi kota berganti FreddyJangan ganti nama JepangSeperti Tanaka, Hiroko,Naruto, dan BatakoJangan ganti nama Portugalseperti, Ronaldo, Balado,Ricardo, dan SabodoJangan ganti nama Belandaseperti, Van Den Bosh, Van HoutmanVan Basten, dan GedebosJangan ganti nama Mexicoseperti Maria Mercedes, De PeressMario Cempes dan Belgedes
Puisi Di Dalam Kereta | Armed
Di Dalam KeretaArmedberjuta asa menggilaberibu hati meranasemua mengejar fatamorganadi dalam keretaberjuta tawa bergelayutanberibu tangis bersahutansemua menggapai impiandi dalam keretaaku terduduk sendirimenanti ajal menghampirikapan waktu aku tak mengerti
Puisi Kasih "Kasih Sungguh Aku Rindu" | Armed
KASIHArmedTanpamu aku tidak berdayaJangan kau siksa rindukuIngin sekali aku memelukmuDinginnya udaraMembuat rasa ingin berjumpaHati ini menjadi GalauOh kasihkuDatanglah walaupunLewat mimpi sesekaliHingga terobati rindukuSemangat pun mulai tumbuhKasih.....Engkau bagaikan saljuYang selalu dinginHati terasa sejuk
Puisi Kucingku | Linda Sumarni
KUCINGKULinda SumarniSuaramu mengeong begitu indahBulumu pun hitam abu-abu begitu pekatEkormu panjang melengkung.Ku belai bulu halusmu nan lembutMakanmu pun begitu lahapsaat ku berikan makanan kesukaanmu.Kucingku,Aku amat menyayangimu dan tak mau kehilanganmu.