Puisi Siapakah | Selia Hermawati

Siapakah
Selia Hermawati

Entah, aku sudah bilang, ITU BUKAN AKU!!!
perempuan itu, tutur katanya yang halus tapi iblis...
brengsek tingkah lakunya...

selama ini, seburuk apa pun tingkah laku ku, tak pernah rasanya aku ingin merugikan orang lain...
selama ini, sejahat”nya diriku,, masih ku bawa nurani ku untuk tidak merugikan orang lain..
selama ini,, sekesal-kesalnya diriku, tak pernah ku ingin mengkambinghitamkan orang lain..
selama ini,, kepada orang lain, tak ingin aku menyengsarakan orang lain sekalipun aku tak pernah mengenalnya..

Tapi DIA!!!
Belum sempat aku mengenalnya dan tahu namanya,
Belum sempat aku mengenal wajahnya lama,,
Belum sempat aku tahu siapa dirinya,,,

KEBUSUKANNYA,, membuat aku faham segalanya..
FAHAM siapa dia,, tak perlu aku mengenalnya...
Tak perlu aku sadar siapa dia...
BUSUK!!! Lebih BUSUK dari apa pun yang busuk di muka bumi ini,,

Dia belum kenal siapa aq, hanya tahu,,,
AKU teman dari musuhnya...
Tak pernah ku anggap dia musuh ku..
bibir ku salalu menampakkan senyum saat bertemunya...
meskipun aku tak kenal!!!
MUAK rasanya diriku... ingin rasanya ku beri dia SENYUM kembali dengan BOKONG ku..

Menurut pribahasa,,, hal itu lebih kejam dari pembunuhan!!!
Hal itu lah yang dia tuduhkan pada ku!!!
Teman,,, sudah kubilang,, itu bukan aku... jangan dengar dia!!! BUSUK dia!!!
Tuhaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnn.............................................
Apakah engkau sedang menguji kesabaranku???
Jika benar itu ujian bagi ku,,, sabarkan hati ku... berikan petunjuk,, apa yang harus ku perbuat !!!
Dan kemudian tunjukkan kebenaran...
tuhan.....

6 April 2013


Puisi Alur Dongeng | Pratiwi Purnama Sari

Alur Dongeng
Pratiwi Purnama Sari

Saat jiwa menjadi wayang
Dan saat hati menjadi tumbal
Dan bayangan menjadi pengamat

Nadi terus berkata
Sampai kapan aku disini?
Sampai kapan aku akan menemani mu?
Dan saampai kapan aku akan bersenandung untuk sang bayangan?

Aku sudah mulai bosan mendongeng
Aku sudah mulai bosan menjadi wayang
Dan aku sudah mual menjadi tumbal

Tapi aku tetaplah sang pendongeng
Tetap juga sang wayang
Dan masih sama tetap menjadi tumbal

Tangga Lotus, 24 Februari 2013


Puisi Antara Aku Kau Dan Dia | Juni Ali Mukarom

ANTARA AKU KAU DAN DIA
Juni Ali Mukarom

Bagai ombak terpecah menabrak karang.

Hati yang tak lagi bisa menipu.
Perasaan yang tak ladi bisa menghindar.
Begitukah perasaanku saat ini.
Sudah terlanjur sakit, sakit dan sakit.

Kenapa,
Kuharus tahu yang sebenarnya.
Seperti bayi yang menangis karena tahu betapa sulitnya hidup.

Kenapa,
Akupun menangis tertahan senyum.
Akupun kecewa, kecewa dan kecewa.
Dia menusukku dari belakang.
Menusuk, menusuk dan trusmenusuk.

Dan untuk kau kenapa kau tak jujur padaku.
Kau mengecewakanku.
Memilih dirinya dibandingkan aku.

Ucapan dari bibir manismu.
Pandangan dari mata birumu dan
Tatapan dari raup wajah anggunmu.

SEMUANYA HANYALAH BOHONG

Kuterjebak dan kutertipu
Semua hanyalah rekayasa.

Akhirnya kutahu

Kau mengecewakanku
Dan dia membohongiku.

31 Juli 2010


Puisi Untuk Calon Ibu Dari Anak-Anakku | Anwar

Untuk Calon Ibu Dari Anak-Anakku
Anwar

memandangmu....
bukan saja tuhan telah menciptakan keindahan tapi juga kesempurnaan
bersamamu...
bagai dipeluk kehangatan yang menghidupkan cahaya kehidupan
untukmu..

aku hanya bisa memberikan segenggam kebahagiaan dan sekeranjang cinta
kehidupan boleh digantikan kematian
namun.

cintaku padamu takan pernah tergantikan

Bandung, juli 2008

Puisi Benang Takdir | Pratiwi Purnama Sari

Benang Takdir
Pratiwi Purnama Sari

Matahari berlumpur sumpah
Sunyi malam berbalut lumpur asa
Ku cari harap di tiang tanah
Perpegang harap di langit jingga

Ku basuh malam dengan caci
Ku siram siang dengan dendam


Pulau takdir, 9 April 2013


Puisi Tentang Udara | Destiana Damayanti

Udara
Destiana Damayanti

Udara adalah nyawaku
Kau jangan marah pada kami yang telah menyakitimu
Kami telah mengotorimu
Tetapi kami tetap membutuhkanmu
Tanpamu aku tidak bisa hidup

Asap mobil dan motor telah mengotorimu
Asap pabrik telah mencemarimu
Maafkan kami
Semua ini ulah kami
Tapi kami pun tak bisa hidup tanpa ini

Sumedang, 12 April 2013


Puisi Ibuku yang Tersayang | Adelia

Ibuku yang Tersayang
Adelia

jangan lah kau menangis
jangan lah kau bersedih
airmatamu bagaikan permata
airmatamu bagaikan pelita
aku cinta padamu
kutakan membiarkanmu bersedih
kuingin membuatmu bahagia...
untuk selamanya ......

Demak,07 april 2013


Puisi Adakah Engkau Masih ? | Gin Nun

Adakah Engkau Masih
Gin Nun

adakah yang tersisa
dari luapan kata-kata
"...demi rakyat kita
demi bangsa kita
demi negara kita..."

masihkah penghilatanmu melihatnya
pendengaranmu mendengarnya
benih-benih janji dalam orasi
sebelum engkau seperti kini?

masih adakah benih itu terpelihara
adakah engkau masih kita
wahai yang di sana?
...lupa?

Subang, 1 Februari 2013


Puisi Ibu "Satu Nama Yang Tak Akan Ku Lupa" | Alif Wahyu

IBU
Alif Wahyu

satu nama meski dimana selalu kubawa
satu nama dia ada walau aku dalam situasi apa..

...berkaca kaca tak terasa jatuh air mata,,
disini dalam sederhana..
ingat semua tentang belaiannya
ingat semua tentang kelembutannya
hangat terasa meski lama kejadiannya..
kidung manja nyanyian bahagia
irama tawa hancurkan Duka,,
ingatkan aku pada satu nama...
....IBU....

jonggol-Bogor, 07-04-2013


Puisi Do'a dalam Harap | Alif Wahyu

Do'a dalam Harap
Alif Wahyu

Duduk manis ditemani secangkir kopi
renungi diri kenali setiap hari...
aku siapa,...
aku,,,ini dimana...
se'olah diam namun pemikiran jalan..
mata terpejam namun hati melawan,,,

......Duhai,,,pendengaraaaan............
......Duhaii,,,,atas nama bualan.......
......Duhai,,,atas nama kebesaran...
,,Dimanakah letak kebahagia'an???,,...
Hidupku dalam ketiada'an,,
Hidupku dalam lekurangan,,
Hidupku,,,
Dalam kumpulan otak penuh rancangan juga pertimbangan...
kapan,,,
kapankah aku dapat giliran??,,..
kapan,kapankah kerja kerasku, kesabaranku.dapat keberhasilan,...
Tuhan,,aku mohonkan,,
tolong Tuhan,,sampaikan ceritaku,amarahku,dukaku juga celotehku,
pada mahlukMu yang Engkau titipkan kelebihan juga kelapangan...
Tuhaaaaan,,,,,,,
jika mereka tetap diam,,Tamparlah dengan petirmu..
AAMIIN!!!!

jonggol-Bogor, 06-04-2013


Puisi Bismillah | Alif Wahyu

Bismillah
Alif Wahyu

Banyak orang butuh kamu,-
Banyak orang perlu kamu,-
Banyak orang yang percaya akan syafa'at,_
yang kau kandung.....

_Dari orang bejat
sampai orang Terhormat,,-
punya niat,bahkan ketika dapat,,-
Baik tekanan maupun kelapangan...

kau seperti sugesti,,
kau ,,seperti pemerhati,,-
kau,,seperti Hakim dalam jiwa juga sanubari,,-
dan,kau......
jujur ku akui memang hebat,.

lewat panutan kau ter'ucap hingga tertulis,-
Dilisan,...

jonggol-Bogor, 06-04-2013


Puisi Kursi Keadilan | Hidayat

Kursi Keadilan
Hidayat

Walaupun hidupku hanya makan tempe dan tahu
Aku bangga dengan negeri ini
Negeri ini begitu indah
Dengan hadirnya gunung-gunung
Air laut yang berlarian di deburan ombak
Padang rumput yang indah bergoyang kesana kemari
Mengikuti hembusan angin
Tiap hari aku duduk di pojok derita negeri ini
Menikmati keindahan negeriku
Namun di sudut lain
Bencana di biarkan berpesta pora
Pemimpin-pemimpin perut buncit seharusnya kasihan
Melihat anak Porong
Terlantar di jalanan, mati kelaparan
Karena ulah dari pemimpin
Yang membiarkan lumpur panas bergejolak, bertingkah semaunya
Kadang aku bingung
Kemana demokrasi menghilang
Yang katanya…
Dari rakyat, untuk rakyat,dan oleh rakyat
Tapi apa….!
Bandit-bandit keparat
Membiarkan rakyat sekarat
Sampai rakyatpun
Menjadikan tumpukan sampah sebagai rumah makan
Yang menyediakan makanan dan minuman enak
Dan siap saji
Lihat saja...!
Mie basi mereka anggap Spageti dari Cina
Telor dadar basi di anggapnya Pizza dari Inggris
Aku kasihan melihat mereka
Dan aku yakin semua rakyat ingin keadilanmu,
Kejujuranmu dalam memimpin negeri ini
Ini pesanku
Untuk para pemimpin dan rakyat jelata negeri ini

Wonosobo, 17 Oktober 2012


Puisi Perpisahan "Kenapa Dirimu Membawa Cintaku Pergi" | Yuli Kahirani

PERPISAHAN
Yuli Kahirani

Aku rapuh tanpa mu..
aku sakit tanpa mu..
aku terasa mati tanpamu..

Kenapa diri mu pergi
kenapa dirimu pergi tinggalkan diriku sendiri
kenapa terlalu cepat perpisahan ini terjadi

Apa gak ada kesempatan untuk ku lagi
apa salah ku..
apa dosa ku..

Mungkin hanya hari dan waktu yang akan menjawab ini semua
aku hanya bisa menunggu kehadiran dirimu kembali disisi ku untuk yang ke 2 kali ya..

indrapura 04 April 2013


Puisi Ku Hadiahi, Karena Kau Lahir Sebagai Mawar | Slem Reog

Ku Hadiahi, Karena Kau Lahir Sebagai Mawar
_ Pada Eka Sari Marlina wiratmaja
Slem Reog

sudah genap empat hari waktu berlari dari tanggalnya tepat dimana kau lahir dengan selamat;
ku bungkus puisi ini dalam kado merah ke biru-biruan , niatku sebagai kado hadiah ulang tahunmu yang kesembilan belas tahun katanya;
baiklah tepat di bagian bait ini aku kan banyak bercerita tentang masa silammu dan kalau boleh lancang ku coba juga menulis separuh dari apa yang ku rasa pada mimpi-mimpimu, mungkin tentang yang akan datang atau yang belum juga rampung kau mimpikan , begitulah tawaranku yang mungkin kau anggap ini adalah kekonyolanku atau bahkan kau akan bilang kegilaanku tapi terserahlah kau mau bilang apa
seperti yang ku katakana di bagian bait ini aku akan banyak bercerita tentangmu tentang mawarmu yang mungkin kau sengaja lupa menaruk di halaman rumahku tepat dibagian jantung atau memang kau benar-benar lupa bahwa kau pernah menanam bunga-bunga sejenis mawar yang tumbuh indah, dan sekarang sudah sampai waktunya kau memanen aronya. mungkin sebagai pengharum rumah atau penghias ruang hati kecilmu yang keadaannya sangat sederhana, tidak perlu repot-repot buat pot atau sejenis wadah yang berharga mewah kau hanya cukup menjaga, merawat ,siapa tau akan tumbuh bunga-bunga lagi sebagai simpanan kala bunga yang satunya layu duluan
tepat pada perayaan ulang tahunmu, pasti teman dekat teman jauhmu datang dengan sekantong kado atau sebungkus makanan, walaupun kau pura-pura diam tak mau menceritakan akupun juga pura-pura tau akhirnya kau tersenyum malu juga ,
akhirnya aku tidak perlu pura-pura tersenyum atau pura-pura malu karena terlalu berat membawa hadiah ulang tahun yang ku beli jauh-jauh hari sebelum kabar kau akan lahir sebagai mawar

Bandung 2013


Puisi Muhammadkan Hamba Ya Allah | M. Idavi F. (Mursyid Afief)

Muhammadkan Hamba Ya Allah
M. Idavi F. (Mursyid Afief)

Di saat debu peradaban mengaburkan pandangan
Hamba tak lagi mengenal diri sendiri

Hamba mengharap kehadiranmu Muhammadku
Di saat tak ada lagi pegangan
hidupku rapuh
Di tengah-tengah badai maksiat

Muhammadkan hamba ya Allah
Di saat wahyu yang Engkau tanzilkan
Terhempas di dada-dada masjid
Menghiasi kemegahan dunia
Tanpa ruh

Tancapkan ya Allah bendera Muhammad di tengah-tengah kami
Biar kami tahu...
Bersama siapakah kami kelak dalam rombongan mahsyar

Dizamanku telah banyak hambaMu mengaku orang suci
Mengaku utusanMu sebagai nabi
Bahkan telah mempertuhankan dirinya sendiri

Aliran-aliran kebatinan mengaku telah menjumpaiMu
Dalam rasuk hayalnya
Ia meyakini apa yang tidak engkau sampaikan wahai Rosul
Ia meragukan sesuatu apa yang engkau yakini wahai kekasihku

Wahai Allah
Muhammadkan hamba ya Allah dalam sifatnya
Muhammadkan hamba dalam keagugan perangainya
Muhammadkan hamba dalam kesabarannya
Muhammadkan hamba dalam kejujurannya
Muhammadkan hamba dalam keelokan tutur bahasanya
Muhammadkan hamba dalam kasih sayangnya
Muhammadkan hamba dalam damainya
Muhammadkan hamba
Muhammadkan hamba
Muhammadkan hamba ya Rabb

Allah, Robbi
Hidupkan hamba dalam cintaMu
Matikan hamba berkumpul bersama
Dalam barisan orang shalih
Berselendang syafa’atnya.

Sumenep, 2011
”Detak harap dalam kalbu seorang al-faqir” Sunan M. Idavi F"


Puisi Wanita Besi Persis Dia | ArieyWee

Wanita Besi Persis Dia
ArieyWee

Kalau mahu dihitung
satu demi satu
tak larat.
Banyak yang kena tengok
sebabkan orang tak tahu
erti penat lelah dia.
tak dibilangnya pada semua
tak ada wujudnya "tidak".

Di mana dia cuba saja
berusaha gigih tak mengeluh
biar berat
dia pendam.
Pasti ramaikan
orang seronok mengata
hidup dia mahu dunia ini sahaja.

Silap.

Di carinya syurga
celah mana?
di carinya keluarga
ada.

dia satu wanita dalam seribu
ber"title" anak-isteri dan ibu.
semua "title" milik dia
ada tiga lelaki.

Jangan dibilang dia tidak kuat
kau begitu silap.
tak kiralah manusia sekaya dunia
kau upah jatuhkan dia
bertubi-tubi melumpuhkan wanita besi
persis dia
kau akan kenal apa itu sia-sia.

Mengata orang memang mudah
lihat jatuhnya dia memang syok
tapi kita lupa
manusia tak sempurna
kalau ada cacat celanya
kita juga akan jatuh.
Yang ada anak isteri dan suami
jagalah mereka
didengki jangan.
Dia bukan wanita bermulut manis
kenal ayat berpuitis
hidup ini dia yang punya
kita punya ada.

Masing-masing jaga
apa yang ada itu milik kita
satu untuk dia
satu untuk kita seorang satu
semua sama.
tak kurang tak lebih.

Di mana mahu kucari
wanita besi persis dia?

Sarawak, 1 April 2013


Puisi Sebaris Sajak Disantap Cicak | Jun Noenggara

SEBARIS SAJAK DISANTAP CICAK
Jun Noenggara

Seekor cicak nemplok di tembok
Sebaris sajak lewat di benak
Seekor cicak berdecak-decak
Sang penyajak diam tak bergerak
Sunyi-senyap

Jakarta, 2 Maret 2013


Puisi Sesal Ucap | Pratiwi Purnama Sari

Sesal Ucap
Pratiwi Purnama Sari

Menerawang langit tanpa celah
Melukis luka dalam tumpukan dendam
Jauh,,,,,,,
Dalam hari dalam sejarah
Kaku,,,,,,,
Ku koyak hati yang terlelap dalam dingin genggaman

Menghitung hari yang tak berujung
Menggantung malaikat suci dalam jubah kepahitan
Lagi,,,,,
Dalam asa dalam sunyi
Ku leburkan jiwa dalam dingin jubah kelabu

Darussalam, 1 April 2013


Puisi Sungai Sesal | Pratiwi Purnama Sari

Sungai Sesal
Pratiwi Purnama Sari

Ku tenggelamkan hati dalam lumpur darah
Ku gantungkan jiwa di atas tumpukan mayat
Ku jemur tubuh di bawah terik mata dendam

Tubuh ku tubuh mati
Jiwa ku jiwa kosong
Hati ku hati kelabu

Ku gantung jiwa di atas tumpukan mayat

Darussalam, 1 April 2013


Puisi Musik irama jiwa | Pujo Prayitno

Musik irama jiwa
Pujo Prayitno

Musik dan lagu... bagai irama kehidupan...
Ungkapan rasa... cetusan jiwa...
Pemanis.. roda dunia....
Agar hidup penuh warna...
Hanya jiwa yang tenang... yg bisa menikmatinya....

29 Maret 2013


Puisi Jejak | Pratiwi Purnama Sari

Jejak
Pratiwi Purnama Sari

ku tapaki hati
ku tapaki jiwa
apa mungkin meninggalkan bekas?
ku sentuh sayap
ku ikat hati

Darussalam, 15 Maret 2013


Puisi Aku Yang Menyimpang Dari Zaman | Purwanto

Aku Yang Menyimpang Dari Zaman
Purwanto

Karena aku yang terlalu lugu
Terasa sesak nafasku
Manakala ku jelajahi jejaring dunia maya
Ahhh... sedemikian hebatkah kebebasan ini?

Jutaan wanita yang suci tak lagi peduli kesuciannya
Jutaan lelaki girang menyambutnya
Obrolan tak lagi dibatasi norma
Ahhh...sedemikian lugukah aku?

Semula hanya kata-kata yang bersahutan
Lalu jadi bujuk rayuan
Tak lama dua jiwa yang buta bertautan
Ahhh...kenapa tak mengindahkan tuntunan

Ribuan ibu menangis karena anaknya hilang
Ribuan suami menangis karena istrinya hilang akal
Ribuan orang menagis karena hartanya melayang
Ahhh... betapa kemalangan menimpa kita

Mungkinkah aku air yang menyimpang?
Tak bisa mengalir bersama arus yang menerjang
Arus yang keruh menutup qalbu
Ahhh...Kenapa tak ada embun pembasuh qalbu?

Wahai kasihku, kau yang selama ini menerangiku
keluarlah dari negeri yang terombang-ambing ini
Mari menyebrang ke negeri yang terang
Ahhh... Jika tidak, aku akan sendiri, merana dan mati muda

Kucoba membuka gerbang negeri yang terang
Ku ajak semua menyebrang
Tapi aku tetap sendiri, tak ada yang memandang
Ahhh...Mungkin karena aku yang menyimpang dari zaman

Cirebon, 26 Maret 2013


Puisi Pada Sebuah Perjumpaan | Eto Kwuta

Pada Sebuah Perjumpaan
Eto Kwuta

I
izinkan aku menatap parasmu
agar kupahat waktu ini untukmu
hingga tak lekas pergi sisakan hampa
bak embun pergi bersua mentari
pasti tak ada arti, kan?

II
waktu ini terasa liat dan dalam
memahat kata pada kita yang bisu
sayang, izinkan aku melukis cinta di jedah nafasmu
dan membawamu kembali pada kisah semalam
hingga rindu ini menari di mentari
perjumpaan kita indah
selalu membuat aku merindumu”

III
di detak-detak waktu, kusulam kisah yang terlepas
sisa-sisa memburu hatimu, saat jumpa
bisakah kuselipkan merah mawar ini
untuk sua pertama kita

St.Mikael-Ledalero, 24 maret 2012


Puisi Pandangan "Dengan Satu Tatapan..Semua Berubah" | Selia Hermawati

Pandangan
Selia Hermawati

Dengan satu tatapan..Semua berubah..
Dahulu biasa... Kini istimewa..
Dahulu tiada rasa.. kini selalu ingin bersama...
Sebuah nada indah berirama mengikuti tatapannya, seolah penuh makna..

Tapi sayang, kau bukanlah segalanya
Kau malaikat berhawakan setan !!!

Semua berubah seketika.. Setelah itu,
Semua amat memesona..

Entah ilmu hitam dari mana
Ataukah, ini sebuah anugrah???
Tiada beda!!
Kini ku tiada daya untuk berkata tidak.

Dan semua, karena kau!!!
Kesadaran ku kini berlomba dengan rasa yang menurutnya anugerah..

Kini ku sadar, semua adalah misteri tuhan,,,
Dan jika takdir berkata tidak bersama...
Hanya “upaya” tuk menghapus episode antara kita..

26 Maret 2013


Puisi Menuntun Jejak | Malaeka Aqilah

Menuntun Jejak
Malaeka Aqilah

seperti taburan mawar merah di pusara
Aku hanya mampu diam mendengar luka
jatuh aku layu dalam siraman
Di awang, kita tertawa dengan menanam pedih
Lagu-lagu sendu, menggapai tiap sudut jalanku
Terlanjur ku peluk binar matamu
Hanyut dalam lagu bening
Hingga rasa ini tanpa tepi
Kini cinta adalah kepingan jejak
Hancurku dalam dekap halusmu
Buta masa, jatuh tertahan
Melambai kata merasuk derap jantung
Terlampau pandang menitik putih
Satukan genggam pada uraian haru
Setelah kedip semua berubah dan terjadi
Kembali sunyi

Kediri, 20 Maret 2013


Puisi Ratune "Negeri Yang Seharusnya Berjaya" | Purwanto

Ratune
Purwanto

Kata Orang:
Negeri ini adalah negeri 1001 budaya
Negeri 1001 bahasa,
Negeri 1001 sastra,
Negeri 1001 tari,
Negeri 1001 candi,
Negeri 1001 kuliner,
Negeri 1001 hayati,
Negeri 1001 satwa,
Negeri 1001 mineral,
Negeri 1001 sumber energi.

" Negeri yang seharusnya rakyatnya tidak sengsara"
" Negeri yang seharusnya tidak dirasuki jiwa yang serakah"

Apakah salah jika beratus tahun yang lalu
Dua Raja yang pujangga meramal masa
Akan datang mala petaka
Atau kita yang tak tanggap akan pesannya.

"Ratune nyembah kawula" adalah kalimat yang teramat sempurna.
Akankah kita mengalaminya????

"Ratune nyembah kawula"
Ratu yang tidak membiarkan kawulanya sengsara.
Ratu yang puasa saat kawulanya lapar.
Ratu yang telanjang saat kawulanya tak punya sandang.

"Ratune nyembah kawula"
Ratu yang bertani menanami negeri.
Ratu yang merajut menenun sandang.
Ratu yang berdagang saat kawulanya berkarya.

"Ratune nyembah kawula"
Ratu yang jadi guru untuk kawulanya yang dungu.
Ratu yang membaca untuk kawulanya yang buta.
Ratu yang menulis untuk kawulanya yang tuli,

"Ratune nyembah kawula"
Ratu yang menangis saat kawulanya sakit.
Ratu yang terjaga saat wabah meraja.
Ratu yang berjaga saat datang bencana.

"Ratune nyembah kawula"
Ratu yang menempa senjata.
Ratu yang didepan saat berperang.
Ratu yang murka jika kawulanya dihina.

Ratu tanpa pengawal.
Ratu yang dirampas dari kerabatnya.
Ratu yang jiwanya dikorbankan.

"Ratune nyembah kawula"
Ratu yang mengerti budi pekerti.
Ratu yang mengerti potensi negeri.
Ratu yang mengerti 1001 masalah negeri.
Akankah kita menemukannya????

Saat ratu mulai bertahta.
Bukan pesta yang pertama.
Tapi menanam yang utama.
Sebab kawula menahan lapar.

Sang ratu membuka lahan.
Sang ratu mengatur banyu.
Sang ratu membuat bajak.
Sang ratu meramu rabuk.

Jika padi berumur cukup.
Kawula bersuka cita.
Sang ratu membangun lumbung.
Agar lebih dapat ditabung.

Jika cukup padi di lumbung.
Sang ratu jadi pandita.
Menggembleng para pemuda.
Luhur budi, tinggi pekerti.

Waktunya menyusun hukum.
Karena dulu …
saat raja-raja senang berpesta.
Kawula memakai hukum rimba.

Saat raja-raja hilang kharisma.
Kawula membabi-buta.
Lupa aturan hilang tatanan.
Pandita dikekang, guru ditentang.

Saatnya sang ratu mengangkat gada.
Mendera raja-raja.
Agar Raja nyembah kawula.
Hingga kawula lepas sengsara.

Cirebon, 5 Maret 2013



Puisi Menapaki Tangga Langit | Pratiwi Purnama Sari

Menapaki Tangga Langit
Pratiwi Purnama Sari

Ku tapaki jalan tak bertuan
Ku masuki rumah tak beratap
Ku cari ia dibalik jendela bambu
Hanya jari-jari rumput yang menyambut

Berteman rumput ilalang
Berselimutkan langit tanpa tiang
Sunyi,,,,,,,,,
Ku tapaki hati tanpa malaikat
Ku terlelap dalam jubah kelabu

Banda Aceh, 15 Maret 2013


Puisi Sampai Kapan..? | Rudy Bekam

Sampai Kapan...
Rudy Bekam

oh,
aku nyaris tak mampu
tuk tak memperturut kata hatiku
bahwa aku masih,
mangasihi dan menyayangi
meski berapa kali lagi
kau kan campakkan aku,
aku tak peduli.

Izinkan aku mencintaimu

Layang-layang panjang benangnya
melayang-layang di awang-awang
panjang benangnya sejauh pandang
makin diulur jauh melayang

oh...
kau ulur aku
dengan lemah lembutmu
dengan senyum manismu
dengan sapa ceriamu
dan menggebunya hasratmu
pada dunia.

oh...
semakin jauh akupun melayang
smoga kudapat cintaNYA

Jakarta, Tenabang,160313


Puisi Aku dan Waktu | Fitriana Nugraheni

AKU DAN WAKTU
Fitriana Nugraheni

Aku bosan
Siapa yang tahu tentang ini..
Kau pun tidak tahu
Dan siapa yang ingin tahu sebenarnya

Aku bilang aku payah
Siapa yang tahu tentang ini
Kaupun tidak tahu
Dan siapa yang ingin tahu sebenarnya

Aku bosan karena kepayahanku
Lama dan lama
Waktu ikut bosan menungguku
Melirikku yang tetap payah disana

Waktu terlalu membosankan
Bosan karena terlalu diremehkan
Menjadi payah karena tak ada yang memperhatikan

Bosan beriringan
Payah untuk kebersamaan
Lama dan lama
Sampai waktuku terhitung detik,menit, jam, hari, bulan dan tahun

Malang, 10 maret 2013


Puisi Untukmu Disana | Norma Puji Lestari

Untukmu Disana
Norma Puji Lestari

saat langkah mu beranjak pergi
tegar seakan berlari memburu cinta
aku hanya mampu menatapmu dari sini
diam dan tertegun sendiri

walau kesunyian akan menemaniku
demi kamu dan jasa mu
janji yang terucap oleh mu
engkau pergi takkan lama

namun satu ku pinta dari mu
saat engkau kembali nanti
aku ingin senyum yang kau bawa dulu
akan kau bawa pulang kembali
dan kau sunggingkan untuk ku

kepergianmu meninggalkan q sendiri
dan harus ku akui
sebaagian warna ,canda , tawamu surut

tapi selamanya aku harus yakin dan selalu yakin
dimana jarak takkan mampu jadi penghalang
dan jiwalah yang saling menyatu :)

Magelang, 15 maret 2013


Puisi Tentang Tanyaku | Alif Nurhasby

tentang tanyaku
Alif Nurhasby

aku memang Bodoh,.
karna kebodohanku sampai sampai
aku sering bertanya,..
ada yg tertawa,ada yg jengkel,bahkan ada yg kesel
ya karna kebodohanku.

....aku memang Bodoh.
sampai sampai aku sendiri bertanya
siapa aku ini..????
dulu aku sempat cemburu sama sipintar
iri sama kelebihannya...

aku memang Bodoh..
tapi aku bersyukur karna kebodohanku

15-03-2013


Puisi Aku Menulis Ketika Ku Duduk | Alif Nurhasby

Aku menulis ketika ku duduk
Alif Nurhasby

Terlahir dari Hidup yg simple juga sederhana,,..
laksana sebagian org-orang desa yang lainnya,.
memiliki daya nalar dalam berhitung& juga membaca
itu sudah termasuk bahagia..
4sehat 5sempurna hanya hapalan waktu duduk dbangku sd saja..
kenyata'an yang ada sudah bisa makan nasi saja itu sudah luar dari biasa

ta semua orang-orang dari desa tertimpa hal serupa seperti kata yg tertulis
ada yg memiliki hidup, lebih sempurna ketimbang apa yg tertulis
akan tetapi Tuhan memang adil juga bijaksana
semua telah tertata dgn ketentuan yg ia titipkan...
dari kata ber'awal cerita
dari kata dimulai semua yg ada
Didesa tempat ku menjadi sesosok manusia
menjadi berharga jika punya uang dan juga Tahta..
segala gerak baik ucapan,maupun perbuatannya
laksana Dewa atau Tuhan(sesembahan)saja..

Tanah ku tempatku lahir
sundaku,tempatku awal mungkin menemui ahir
akankah Hidupku ber'awa dan ber'ahir hanya dibibir???

15-03-2013


Puisi Laron Kecil | Alif Nurhasby

Laron kecil
Alif Nurhasby

100% Hadiah Tuhan
sebuah lukisan Tuhan yg tercoret didinding perjalanan
s'sosok manusia yg berani karna serba keterbatasannya
tamparan demi tamparan ia lawan dgn kata gilanya,.
se'olah-olah....
Tuhan biarkan semua skenario yg ada pada dirinya
hingga satu tamparan,Telak bnr-bnr menyentuh semuanya,.

Tuhan,,engkau memang maha bijaksana,
sepotong kecil makanan dari surga
kau hidangkan untuknya,,


Harimau mengaum,monyet menggaruk,Kerbau mengamuk
benar adanya,,
Bahwa ia begitu ikuti apa yg dirasa hati juga perasa'annya.

sesosok manusia yg dulu Garang juga lantang
telah menjadi panutan,dulu ia menggurui org-org bejat
sekarang ia Gurui orang-orang tersesat..

...sosok linuwih,otak predator,mulut serangga
bertangankan besi,berjalan diatas bumi
Terdiam menikmati sepotong makanan kecil dari surga
yg ia habiskan kemarin....

15-03-2013


Puisi Inilah Aku | Alif Wahyu

Inilah aku
Alif Wahyu

seperti air yg mengalir,
laksana angin yg berhembus,
seumpama pohon dihinggapi dedaunan dan ranting...
itulah yg ku'mau..

terdiam walau bergerak,,
ada tapi ta pernah tersentuh
sembunyi dibalik cahaya terang..
Disisi Ruang,,dalam kekuatan
pasrah meski tetap berdo'a,,
sampai nasib berkata,inilah karyaku

inilah aku adanya...

Alif wahyu 15-03-2013


Puisi Dalam Harap Tetap Berharap | Alif wahyu

Dalam harap tetap berharap
Alif wahyu

ada harap ketika gelap
ada ingin ketika terlelap
ada setara dengan Buaian ketika menguap

ini episode mahluk penuh ratap
ini episode mahluk mahluk atap
Dibawah langit masih menunggu
ada satu harap,,semoga..

satu sosok mahluk dengan mantap
berharap hidup ada terang setelah gelap
ada terang setelah terlelap
ada terang setelah segala yg ada sekarang dirasa..

satu harap diatas atap yg masih meratap
menunggu dari gelap,terlelap,bahkan menguap
semoga ada cahaya perubahan dalam harap..

dalam harap semoga tetap berharap...

15-03-2013


Puisi Diatas Cerita Hanya Cerita | Alif Wahyu

Di atas cerita hanya cerita
Alif wahyu

memeluk api menaiki Gunung.
dibalik awan ada Rumah para Dewa..
Berjalan mencari Tinta yang kutemui hanya warna
menari bernyanyi diatas luka,,,Luka yg tersembunyi
Didalam hati,,.

orang Gila berjalan sambil tertawa
orang waras diam menyaksikan sambil membaca
harimau Bingung monyet susah bertanya sebab
apa yg harus diperbuat....

Dibalik tabir ada cibir
Didalam suasana ada Duka..

nasib manusia mnjadi ber'aneka
sebab Hidup susah ta kunjung sudah...

para Dewa berpesta pora diatas awan yg biru
para denawa dengan senyum memujinya
dayang mandi beri tanda dengan pelangi



15-03-2013


Puisi Di mana Tanyaku | Alif wahyu

Di mana Tanyaku
Alif wahyu

Dengan senyum aku menyapa
Dengan tawa aku tersiksa
Dengan kata aku memuja
Dengan Gerak ada putus asa..

Dunia Bulat pancasila lima
Bendera bekibar kibar
canda tawa ketika kentut dikasih teman saja...

Diatas kepala didalam dada
yg terasa dan masih terasa
hanya kewajiban saja...
kewajiban menjalankan amanah sebagai manusia

inginku,anganku,dan semua harapanku
tertunda disaksikan pengusaha berebut tahta...

masihkah ada cerita bahagia
masihkah harus menerima dongeng dan ucapan kata,,
sabbar sabbaaar,dan sabbaaar..
meski Hidup tinggal menunggu waktu saja...

Dimana letak bahagia??????

15-03-2013


Puisi Tanyaku Buatmu | Alif Nurhasby

Tanyaku Buatmu
Alif Nurhasby

Gerakmu penuh pertanya'an,..
amarahmu menyerupai dendam,,,
omonganmu seperti dalam kebimbangan...

Berjalanlah,,berjlanlah,,
melangkahlah,melangkah....Diam..
Dalam dirimu ada keputus'asa,an
dakam jiwa ada kerugian,.

Diamlah,,,Diamlah..kutau itu semua kawan,.
Dengarlah dengarkan..
lihat disekelilingmu,rasakan angin berhembus
dekati dirimu..

rasakanlah,,rasakan........
masi ada harapan & jalan menuju keberhasilan,,,
jadikan kemarin menjadi Guru terbaikmu
dalam pengalaman hidup kedepan...

Diamlah,,atau berjalanlah sbb itu sebuah keputusan dan pilihan,..

15-03-2013


Puisi Aku dan Pertanyaanku | Alif wahyu

AKU DAN PERTANYA'ANKU
Alif wahyu

karyaku terpampang dalam mulut cakrawala
ceritaku tergantung diposter poster org'' kaya..
tanyakan Dunia,,
tanyakan, benarkah aku terhimpit diiga-iga manusia berjubah naga..
sisi Bumi atas langit
benarkah ada Ruang buat manusia mulia
daan,,benarkah itu husus manusia yg mulia
lalu dimana tempat bagi orang orang Hina....???

Duhai sengsara aku menyapa
Duhai anak terlahir tanpa bapa
sabarlah dan tunggulah
rencana alam ketentuan tuhan
menantimu disimpang jalan....

Dibalik beranda ku ajak yang baca...
ngopi aja dah...

15-03-2013


Puisi Kapan? "Kala Bangsa Teriris Luka Kemanusiaan" | Eto Kwuta

Kapan?
Eto Kwuta

Pada jantung hari
Awan pekat berlari
Sang mentari
Bersembunyi jauh kemari

Pada jantung pertiwi, ada duka membalut miris tangis anak negeri:
“Tuhan,
Kapan selesai?”

Bangsa ini memang bangsa terkabur
Selalu berbincang tentang yang kabur-kabur

Mikael, 10 Maret 2012
Kala bangsa teriris luka kemanusiaan


Puisi Kamu "Kamu Hanyalah Bayanganku" | Yulia Fitri

Kamu
Yulia Fitri

di dalam lubuk yang paling dalam
hanya ada kamu seorang
di antara berjuta juta sel di dalam tubuhku
hanya kamu yang menggeliat di relungku

tapi kini kau telah tiada
yang hanya menyinggahi diriku sejenak
tiada kata yang menyakitkan
tiada pula hadirmu disini

kamu...
iya kamu...
yang selalu di pikiranku...

13 maret 2013


Puisi Sahabat | Aura Aushaflina Sunarto Putri

Sahabat
Aura Aushaflina Sunarto Putri

kau bagai matahari
menerangi di kala ku gulana
menemani saat ku ceria
menghibur saat ku lagi suntuk.....

Sahabat
sahabat sejati,tdk rela bila ku menyendiri
selalu ada tawa dan ceria..
slalu bersama dalam sgala swasana.....
sampai ke ujung dunia.........

MI-AL IRSYAD AL-ISLAMIYAH KEDIRI


Puisi Pulang Ke Tanahmu Madura | En kurliadi Nf

Pulang ke tanahmu
: madura

En kurliadi Nf

tanah yang dulu wangi tembakau
dan menghasilkan asin garam

airmataku jatuh menyusui musim

: tanahmu sudah anyir
tak lagi harum
dan burung-burungpun bertanya

( Kemana akan bersarang dan membesarkan anak-anaknya )

Sumenep-bangkalan-sampang-pamekasan, 2011


Puisi Bersalah | ArieyWee

Bersalah
ArieyWee

Satu-persatu
mereka pergi
tak ada ribut
tak ada angin,
hilang.

Berkali-kali
mungkinkah salahku
silap menghargai
leka
lalai.

Aku hanya hidup di dunia
sebagai insan biasa
tidak tegar
menahan
bertahan
aku mahukan kebebasan!

Maret 2013


Puisi Aku Tak Suka | ArieyWee

Aku Tak Suka
ArieyWee

Sudah tentu kalau rahsia terbocor
orang suka korek lagi dalam
korek lagi;
esok lusa pergi berjaja.
Jual ayam-ikan-sayur aku puji
cuma,
jangan berjaja aib orang.
aib bukan dibeli;
bukan dijual.
Tak timbul hukum demand dan supply,
tak tahulah kalau "tumbang" subjek Ekonomi
tak untung tak rugi.

Maret 2013


Puisi Perahu Kertas "Cintaku Terombang Ambing" | Nurul M. Aisyah

Perahu Kertas
Nurul Melaniansyah Aisyah

layaknya engkau
dua insan yang sulit menyatu
menjadi terdampar di perpisahan

andai aku...
dapat tau perasaan hatimu padaku
tapi ku yakin kau menyimpan rasa
untuku yang tak pernah bisa terungkapkan

tatapan matamu
membuatmu semangat
senyummu
seperti yang memberi isyarat

aku semakin yakin
tapi ada satu penghalang
yang membuatku sulit ungkapkan kata

tak saling bicara
hanya bisa menatap
tak bisa menyentuh
tanya bisa memendam rasa

aku berjanji
suatu hari nanti
aku akan memberimu cinta
lewat perahu kertas ...

8 maret 2013


Puisi Bulan Setengah Di Kaki Langit | Sri Rejeki

Bulan Setengah Di Kaki Langit
Sri Rejeki

berselimut awan ...
temaram...namun sinarnya menembus udara....hampa..
hembusan sang bayu menyelinap di sela-sela dedaunan melambai..
gemericik sungai di samping rumah..
membelai jiwa yang sedang tepekur..
dalam malam yang semakin kelam..

Menerawang jauh angan menyibak udara yang kian dingin...
meski malam tlah semakin larut..
mata ini trus menulis di kanvas hati...
menulis dan menulis..
dalam guratan merangkai kata demi kata..

melukiskan perjalanan malam yang terus berlari..
tak pedulikan hati yang kian sepi..
merenda benang-benang dalam jaring-jaring hati...
menatap langit- langit hati yang berharap asa...
esok kan hadir...di sini..
kau menyapaku kembali...

Yogyakarta, 11 Januari 2011


Puisi Koruptor "Bersemangat Kerakusan Aku Siap Menghisap Darahmu"

KORUPTOR
Eko Roesbiantono

Engkau menyangka aku telah lenyap dari negrimu
maka engkau pun bersorak sorai kegirangan
dalam pesta-pesta dan karnaval yang melelahkan,
namun ketika engkau telah kelelahan dan mau tidur,
aku telah menunggu serupa jutaan nyamuk
di kegelapan bawah ranjang,
bersemangat kerakusan aku siap menghisap darahmu

Surabaya, 2013

Puisi Ayam "Ayam Mengokokkan Tangan Ibu" | Laura Rafti

Ayam
Laura Rafti

Aku tertidur. Ayam mengokokkan tangan ibu yang dirapatkan ke kening.
Saat aku kembali meninggalkanmu. Mata perasaanmu mengintip, secepat
mungkin  kuseka airmata.

Rindu menyusup pilu pengorbananmu. “ibu aku merindumu!”.
“Nak, jangan rindu nanti sakit,  dik di sana menuntut ilmu”.
 Seketika  menanamkan bom. Meledak pada sajak kusut selesai mati sesaat.

Pekanbaru, 13/20 Oktober 2012

Puisi Senyap "Suara Tanpa Suara" | Eko Roesbiantono

SENYAP
Eko Roesbiantono

siapakah senyap menggigil seperti gemetar bibir
menghitung pasir
terbata mengeja desir
termenung merenung suwung
tak pernah benar mengerti senyap terapung-apung
dari gunung sampai hati yang wuwung
siapa senyap mengendap-endap di atap-atap rumah
dan turun mengetuk pintu ini
mungkinkah ia
kekasih yang telah lama menunggu
dari mimpi masa kanak-kanak yang jauh
pada akhirnya ingin kembali senyap
tempat segala bermula dan berakhir
gerak tanpa gerak
senyap dari fitnah dan persekongkolan dunia
yang menjulurkan lidah bercabang
senyap dari gelap keinginan dan kecemburuan

Pesisir tiba-tiba menggigil, dan di laut
layar-layar perahu menjelma alif
menunjuk langit

Surabaya, 2013

Puisi Tergelak | ArieyWee

Tergelak
ArieyWee

Mengimbau kenangan lama;
tergelak besar
lama-lama
gelak tawa itu hilang,
sejarah hitam
membawa separuh dariku
tenggelam dalam kegelapan.

Maret 2013


Puisi Tentang Keluarga | ArieyWee

Keluarga
ArieyWee

Pagi yang riuh
suara mereka bertempikan
berlumba-lumba
mencari hasil sendiri,
tegur dan salam
senyum dan berpelukan
gembira!
Ibaratnya bagai keluarga
tak kira berbangsa apa
tak kira warna kulitnya
merekalah keluarga.

Maret 2013


Puisi Roda Kehidupan | Agita Ekayanti

Roda Kehidupan
Agita Ekayanti

Yang kaya yang raja
Foya-foya dengan harta
Tanpa mengenal saudara
Berlenggang prestie
Menari kekuasaan
Menyanyi jabatan
Hampa merenggut ilmu
karena
Tangan tak sampai
Tertutup harta

Maret 2013