SiapakahSelia HermawatiEntah, aku sudah bilang, ITU BUKAN AKU!!!perempuan itu, tutur katanya yang halus tapi iblis...brengsek tingkah lakunya...selama ini, seburuk apa pun tingkah laku ku, tak pernah rasanya aku ingin merugikan orang lain...selama ini, sejahat”nya diriku,, masih ku bawa nurani ku untuk tidak merugikan orang lain..selama ini,, sekesal-kesalnya diriku, tak pernah ku ingin mengkambinghitamkan orang lain..selama ini,, kepada orang lain, tak ingin aku menyengsarakan orang lain sekalipun aku tak pernah mengenalnya..Tapi DIA!!!Belum sempat aku mengenalnya dan tahu namanya,Belum sempat aku mengenal wajahnya lama,,Belum sempat aku tahu siapa dirinya,,,KEBUSUKANNYA,, membuat aku faham segalanya..FAHAM siapa dia,, tak perlu aku mengenalnya...Tak perlu aku sadar siapa dia...BUSUK!!! Lebih BUSUK dari apa pun yang busuk di muka bumi ini,,Dia belum kenal siapa aq, hanya tahu,,,AKU teman dari musuhnya...Tak pernah ku anggap dia musuh ku..bibir ku salalu menampakkan senyum saat bertemunya...meskipun aku tak kenal!!!MUAK rasanya diriku... ingin rasanya ku beri dia SENYUM kembali dengan BOKONG ku..Menurut pribahasa,,, hal itu lebih kejam dari pembunuhan!!!Hal itu lah yang dia tuduhkan pada ku!!!Teman,,, sudah kubilang,, itu bukan aku... jangan dengar dia!!! BUSUK dia!!!Tuhaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnn.............................................Apakah engkau sedang menguji kesabaranku???Jika benar itu ujian bagi ku,,, sabarkan hati ku... berikan petunjuk,, apa yang harus ku perbuat !!!Dan kemudian tunjukkan kebenaran...tuhan.....6 April 2013
Puisi Siapakah | Selia Hermawati
Puisi Alur Dongeng | Pratiwi Purnama Sari
Alur DongengPratiwi Purnama SariSaat jiwa menjadi wayangDan saat hati menjadi tumbalDan bayangan menjadi pengamatNadi terus berkataSampai kapan aku disini?Sampai kapan aku akan menemani mu?Dan saampai kapan aku akan bersenandung untuk sang bayangan?Aku sudah mulai bosan mendongengAku sudah mulai bosan menjadi wayangDan aku sudah mual menjadi tumbalTapi aku tetaplah sang pendongengTetap juga sang wayangDan masih sama tetap menjadi tumbalTangga Lotus, 24 Februari 2013
Puisi Antara Aku Kau Dan Dia | Juni Ali Mukarom
ANTARA AKU KAU DAN DIAJuni Ali MukaromBagai ombak terpecah menabrak karang.Hati yang tak lagi bisa menipu.Perasaan yang tak ladi bisa menghindar.Begitukah perasaanku saat ini.Sudah terlanjur sakit, sakit dan sakit.Kenapa,Kuharus tahu yang sebenarnya.Seperti bayi yang menangis karena tahu betapa sulitnya hidup.Kenapa,Akupun menangis tertahan senyum.Akupun kecewa, kecewa dan kecewa.Dia menusukku dari belakang.Menusuk, menusuk dan trusmenusuk.Dan untuk kau kenapa kau tak jujur padaku.Kau mengecewakanku.Memilih dirinya dibandingkan aku.Ucapan dari bibir manismu.Pandangan dari mata birumu danTatapan dari raup wajah anggunmu.SEMUANYA HANYALAH BOHONGKuterjebak dan kutertipuSemua hanyalah rekayasa.Akhirnya kutahuKau mengecewakankuDan dia membohongiku.31 Juli 2010
Puisi Untuk Calon Ibu Dari Anak-Anakku | Anwar
Untuk Calon Ibu Dari Anak-AnakkuAnwarmemandangmu....bukan saja tuhan telah menciptakan keindahan tapi juga kesempurnaanbersamamu...bagai dipeluk kehangatan yang menghidupkan cahaya kehidupanuntukmu..aku hanya bisa memberikan segenggam kebahagiaan dan sekeranjang cintakehidupan boleh digantikan kematiannamun.cintaku padamu takan pernah tergantikanBandung, juli 2008
Puisi Benang Takdir | Pratiwi Purnama Sari
Puisi Tentang Udara | Destiana Damayanti
UdaraDestiana DamayantiUdara adalah nyawakuKau jangan marah pada kami yang telah menyakitimuKami telah mengotorimuTetapi kami tetap membutuhkanmuTanpamu aku tidak bisa hidupAsap mobil dan motor telah mengotorimuAsap pabrik telah mencemarimuMaafkan kamiSemua ini ulah kamiTapi kami pun tak bisa hidup tanpa iniSumedang, 12 April 2013
Puisi Ibuku yang Tersayang | Adelia
Ibuku yang TersayangAdeliajangan lah kau menangisjangan lah kau bersedihairmatamu bagaikan permataairmatamu bagaikan pelitaaku cinta padamukutakan membiarkanmu bersedihkuingin membuatmu bahagia...untuk selamanya ......Demak,07 april 2013
Puisi Adakah Engkau Masih ? | Gin Nun
Adakah Engkau MasihGin Nunadakah yang tersisadari luapan kata-kata"...demi rakyat kitademi bangsa kitademi negara kita..."masihkah penghilatanmu melihatnyapendengaranmu mendengarnyabenih-benih janji dalam orasisebelum engkau seperti kini?masih adakah benih itu terpeliharaadakah engkau masih kitawahai yang di sana?...lupa?Subang, 1 Februari 2013
Puisi Ibu "Satu Nama Yang Tak Akan Ku Lupa" | Alif Wahyu
IBUAlif Wahyusatu nama meski dimana selalu kubawasatu nama dia ada walau aku dalam situasi apa.....berkaca kaca tak terasa jatuh air mata,,disini dalam sederhana..ingat semua tentang belaiannyaingat semua tentang kelembutannyahangat terasa meski lama kejadiannya..kidung manja nyanyian bahagiairama tawa hancurkan Duka,,ingatkan aku pada satu nama.......IBU....jonggol-Bogor, 07-04-2013
Puisi Do'a dalam Harap | Alif Wahyu
Do'a dalam HarapAlif WahyuDuduk manis ditemani secangkir kopirenungi diri kenali setiap hari...aku siapa,...aku,,,ini dimana...se'olah diam namun pemikiran jalan..mata terpejam namun hati melawan,,,......Duhai,,,pendengaraaaan..................Duhaii,,,,atas nama bualan.............Duhai,,,atas nama kebesaran...,,Dimanakah letak kebahagia'an???,,...Hidupku dalam ketiada'an,,Hidupku dalam lekurangan,,Hidupku,,,Dalam kumpulan otak penuh rancangan juga pertimbangan...kapan,,,kapankah aku dapat giliran??,,..kapan,kapankah kerja kerasku, kesabaranku.dapat keberhasilan,...Tuhan,,aku mohonkan,,tolong Tuhan,,sampaikan ceritaku,amarahku,dukaku juga celotehku,pada mahlukMu yang Engkau titipkan kelebihan juga kelapangan...Tuhaaaaan,,,,,,,jika mereka tetap diam,,Tamparlah dengan petirmu..AAMIIN!!!!jonggol-Bogor, 06-04-2013
Puisi Bismillah | Alif Wahyu
BismillahAlif WahyuBanyak orang butuh kamu,-Banyak orang perlu kamu,-Banyak orang yang percaya akan syafa'at,_yang kau kandung....._Dari orang bejatsampai orang Terhormat,,-punya niat,bahkan ketika dapat,,-Baik tekanan maupun kelapangan...kau seperti sugesti,,kau ,,seperti pemerhati,,-kau,,seperti Hakim dalam jiwa juga sanubari,,-dan,kau......jujur ku akui memang hebat,.lewat panutan kau ter'ucap hingga tertulis,-Dilisan,...jonggol-Bogor, 06-04-2013
Puisi Kursi Keadilan | Hidayat
Kursi KeadilanHidayatWalaupun hidupku hanya makan tempe dan tahuAku bangga dengan negeri iniNegeri ini begitu indahDengan hadirnya gunung-gunungAir laut yang berlarian di deburan ombakPadang rumput yang indah bergoyang kesana kemariMengikuti hembusan anginTiap hari aku duduk di pojok derita negeri iniMenikmati keindahan negerikuNamun di sudut lainBencana di biarkan berpesta poraPemimpin-pemimpin perut buncit seharusnya kasihanMelihat anak PorongTerlantar di jalanan, mati kelaparanKarena ulah dari pemimpinYang membiarkan lumpur panas bergejolak, bertingkah semaunyaKadang aku bingungKemana demokrasi menghilangYang katanya…Dari rakyat, untuk rakyat,dan oleh rakyatTapi apa….!Bandit-bandit keparatMembiarkan rakyat sekaratSampai rakyatpunMenjadikan tumpukan sampah sebagai rumah makanYang menyediakan makanan dan minuman enakDan siap sajiLihat saja...!Mie basi mereka anggap Spageti dari CinaTelor dadar basi di anggapnya Pizza dari InggrisAku kasihan melihat merekaDan aku yakin semua rakyat ingin keadilanmu,Kejujuranmu dalam memimpin negeri iniIni pesankuUntuk para pemimpin dan rakyat jelata negeri iniWonosobo, 17 Oktober 2012
Puisi Perpisahan "Kenapa Dirimu Membawa Cintaku Pergi" | Yuli Kahirani
PERPISAHANYuli KahiraniAku rapuh tanpa mu..aku sakit tanpa mu..aku terasa mati tanpamu..Kenapa diri mu pergikenapa dirimu pergi tinggalkan diriku sendirikenapa terlalu cepat perpisahan ini terjadiApa gak ada kesempatan untuk ku lagiapa salah ku..apa dosa ku..Mungkin hanya hari dan waktu yang akan menjawab ini semuaaku hanya bisa menunggu kehadiran dirimu kembali disisi ku untuk yang ke 2 kali ya..indrapura 04 April 2013
Puisi Ku Hadiahi, Karena Kau Lahir Sebagai Mawar | Slem Reog
Ku Hadiahi, Karena Kau Lahir Sebagai Mawar_ Pada Eka Sari Marlina wiratmajaSlem Reogsudah genap empat hari waktu berlari dari tanggalnya tepat dimana kau lahir dengan selamat;ku bungkus puisi ini dalam kado merah ke biru-biruan , niatku sebagai kado hadiah ulang tahunmu yang kesembilan belas tahun katanya;baiklah tepat di bagian bait ini aku kan banyak bercerita tentang masa silammu dan kalau boleh lancang ku coba juga menulis separuh dari apa yang ku rasa pada mimpi-mimpimu, mungkin tentang yang akan datang atau yang belum juga rampung kau mimpikan , begitulah tawaranku yang mungkin kau anggap ini adalah kekonyolanku atau bahkan kau akan bilang kegilaanku tapi terserahlah kau mau bilang apaseperti yang ku katakana di bagian bait ini aku akan banyak bercerita tentangmu tentang mawarmu yang mungkin kau sengaja lupa menaruk di halaman rumahku tepat dibagian jantung atau memang kau benar-benar lupa bahwa kau pernah menanam bunga-bunga sejenis mawar yang tumbuh indah, dan sekarang sudah sampai waktunya kau memanen aronya. mungkin sebagai pengharum rumah atau penghias ruang hati kecilmu yang keadaannya sangat sederhana, tidak perlu repot-repot buat pot atau sejenis wadah yang berharga mewah kau hanya cukup menjaga, merawat ,siapa tau akan tumbuh bunga-bunga lagi sebagai simpanan kala bunga yang satunya layu duluantepat pada perayaan ulang tahunmu, pasti teman dekat teman jauhmu datang dengan sekantong kado atau sebungkus makanan, walaupun kau pura-pura diam tak mau menceritakan akupun juga pura-pura tau akhirnya kau tersenyum malu juga ,akhirnya aku tidak perlu pura-pura tersenyum atau pura-pura malu karena terlalu berat membawa hadiah ulang tahun yang ku beli jauh-jauh hari sebelum kabar kau akan lahir sebagai mawarBandung 2013
Puisi Muhammadkan Hamba Ya Allah | M. Idavi F. (Mursyid Afief)
Muhammadkan Hamba Ya AllahM. Idavi F. (Mursyid Afief)Di saat debu peradaban mengaburkan pandanganHamba tak lagi mengenal diri sendiriHamba mengharap kehadiranmu MuhammadkuDi saat tak ada lagi peganganhidupku rapuhDi tengah-tengah badai maksiatMuhammadkan hamba ya AllahDi saat wahyu yang Engkau tanzilkanTerhempas di dada-dada masjidMenghiasi kemegahan duniaTanpa ruhTancapkan ya Allah bendera Muhammad di tengah-tengah kamiBiar kami tahu...Bersama siapakah kami kelak dalam rombongan mahsyarDizamanku telah banyak hambaMu mengaku orang suciMengaku utusanMu sebagai nabiBahkan telah mempertuhankan dirinya sendiriAliran-aliran kebatinan mengaku telah menjumpaiMuDalam rasuk hayalnyaIa meyakini apa yang tidak engkau sampaikan wahai RosulIa meragukan sesuatu apa yang engkau yakini wahai kekasihkuWahai AllahMuhammadkan hamba ya Allah dalam sifatnyaMuhammadkan hamba dalam keagugan perangainyaMuhammadkan hamba dalam kesabarannyaMuhammadkan hamba dalam kejujurannyaMuhammadkan hamba dalam keelokan tutur bahasanyaMuhammadkan hamba dalam kasih sayangnyaMuhammadkan hamba dalam damainyaMuhammadkan hambaMuhammadkan hambaMuhammadkan hamba ya RabbAllah, RobbiHidupkan hamba dalam cintaMuMatikan hamba berkumpul bersamaDalam barisan orang shalihBerselendang syafa’atnya.Sumenep, 2011”Detak harap dalam kalbu seorang al-faqir” Sunan M. Idavi F"
Puisi Wanita Besi Persis Dia | ArieyWee
Wanita Besi Persis DiaArieyWeeKalau mahu dihitungsatu demi satutak larat.Banyak yang kena tengoksebabkan orang tak tahuerti penat lelah dia.tak dibilangnya pada semuatak ada wujudnya "tidak".Di mana dia cuba sajaberusaha gigih tak mengeluhbiar beratdia pendam.Pasti ramaikanorang seronok mengatahidup dia mahu dunia ini sahaja.Silap.Di carinya syurgacelah mana?di carinya keluargaada.dia satu wanita dalam seribuber"title" anak-isteri dan ibu.semua "title" milik diaada tiga lelaki.Jangan dibilang dia tidak kuatkau begitu silap.tak kiralah manusia sekaya duniakau upah jatuhkan diabertubi-tubi melumpuhkan wanita besipersis diakau akan kenal apa itu sia-sia.Mengata orang memang mudahlihat jatuhnya dia memang syoktapi kita lupamanusia tak sempurnakalau ada cacat celanyakita juga akan jatuh.Yang ada anak isteri dan suamijagalah merekasungguh, wanita besi persis diadidengki jangan.Dia bukan wanita bermulut maniskenal ayat berpuitishidup ini dia yang punyakita punya ada.Masing-masing jagaapa yang ada itu milik kitasatu untuk diasatu untuk kita seorang satusemua sama.tak kurang tak lebih.Di mana mahu kucariwanita besi persis dia?Sarawak, 1 April 2013
Puisi Sebaris Sajak Disantap Cicak | Jun Noenggara
SEBARIS SAJAK DISANTAP CICAKJun NoenggaraSeekor cicak nemplok di tembokSebaris sajak lewat di benakSeekor cicak berdecak-decakSang penyajak diam tak bergerakSunyi-senyapJakarta, 2 Maret 2013
Puisi Sesal Ucap | Pratiwi Purnama Sari
Sesal UcapPratiwi Purnama SariMenerawang langit tanpa celahMelukis luka dalam tumpukan dendamJauh,,,,,,,Dalam hari dalam sejarahKaku,,,,,,,Ku koyak hati yang terlelap dalam dingin genggamanMenghitung hari yang tak berujungMenggantung malaikat suci dalam jubah kepahitanLagi,,,,,Dalam asa dalam sunyiKu leburkan jiwa dalam dingin jubah kelabuDarussalam, 1 April 2013
Puisi Sungai Sesal | Pratiwi Purnama Sari
Puisi Musik irama jiwa | Pujo Prayitno
Musik irama jiwaPujo PrayitnoMusik dan lagu... bagai irama kehidupan...Ungkapan rasa... cetusan jiwa...Pemanis.. roda dunia....Agar hidup penuh warna...Hanya jiwa yang tenang... yg bisa menikmatinya....29 Maret 2013
Puisi Jejak | Pratiwi Purnama Sari
JejakPratiwi Purnama Sariku tapaki hatiku tapaki jiwaapa mungkin meninggalkan bekas?ku sentuh sayapku ikat hatiDarussalam, 15 Maret 2013
Puisi Aku Yang Menyimpang Dari Zaman | Purwanto
Aku Yang Menyimpang Dari ZamanPurwantoKarena aku yang terlalu luguTerasa sesak nafaskuManakala ku jelajahi jejaring dunia mayaAhhh... sedemikian hebatkah kebebasan ini?Jutaan wanita yang suci tak lagi peduli kesuciannyaJutaan lelaki girang menyambutnyaObrolan tak lagi dibatasi normaAhhh...sedemikian lugukah aku?Semula hanya kata-kata yang bersahutanLalu jadi bujuk rayuanTak lama dua jiwa yang buta bertautanAhhh...kenapa tak mengindahkan tuntunanRibuan ibu menangis karena anaknya hilangRibuan suami menangis karena istrinya hilang akalRibuan orang menagis karena hartanya melayangAhhh... betapa kemalangan menimpa kitaMungkinkah aku air yang menyimpang?Tak bisa mengalir bersama arus yang menerjangArus yang keruh menutup qalbuAhhh...Kenapa tak ada embun pembasuh qalbu?Wahai kasihku, kau yang selama ini menerangikukeluarlah dari negeri yang terombang-ambing iniMari menyebrang ke negeri yang terangAhhh... Jika tidak, aku akan sendiri, merana dan mati mudaKucoba membuka gerbang negeri yang terangKu ajak semua menyebrangTapi aku tetap sendiri, tak ada yang memandangAhhh...Mungkin karena aku yang menyimpang dari zamanCirebon, 26 Maret 2013
Puisi Pada Sebuah Perjumpaan | Eto Kwuta
Pada Sebuah PerjumpaanEto KwutaIizinkan aku menatap parasmuagar kupahat waktu ini untukmuhingga tak lekas pergi sisakan hampabak embun pergi bersua mentaripasti tak ada arti, kan?IIwaktu ini terasa liat dan dalammemahat kata pada kita yang bisusayang, izinkan aku melukis cinta di jedah nafasmudan membawamu kembali pada kisah semalamhingga rindu ini menari di mentari“perjumpaan kita indahselalu membuat aku merindumu”IIIdi detak-detak waktu, kusulam kisah yang terlepassisa-sisa memburu hatimu, saat jumpabisakah kuselipkan merah mawar iniuntuk sua pertama kitaSt.Mikael-Ledalero, 24 maret 2012
Puisi Pandangan "Dengan Satu Tatapan..Semua Berubah" | Selia Hermawati
PandanganSelia HermawatiDengan satu tatapan..Semua berubah..Dahulu biasa... Kini istimewa..Dahulu tiada rasa.. kini selalu ingin bersama...Sebuah nada indah berirama mengikuti tatapannya, seolah penuh makna..Tapi sayang, kau bukanlah segalanyaKau malaikat berhawakan setan !!!Semua berubah seketika.. Setelah itu,Semua amat memesona..Entah ilmu hitam dari manaAtaukah, ini sebuah anugrah???Tiada beda!!Kini ku tiada daya untuk berkata tidak.Dan semua, karena kau!!!Kesadaran ku kini berlomba dengan rasa yang menurutnya anugerah..Kini ku sadar, semua adalah misteri tuhan,,,Dan jika takdir berkata tidak bersama...Hanya “upaya” tuk menghapus episode antara kita..26 Maret 2013
Puisi Menuntun Jejak | Malaeka Aqilah
Menuntun JejakMalaeka Aqilahseperti taburan mawar merah di pusaraAku hanya mampu diam mendengar lukajatuh aku layu dalam siramanDi awang, kita tertawa dengan menanam pedihLagu-lagu sendu, menggapai tiap sudut jalankuTerlanjur ku peluk binar matamuHanyut dalam lagu beningHingga rasa ini tanpa tepiKini cinta adalah kepingan jejakHancurku dalam dekap halusmuButa masa, jatuh tertahanMelambai kata merasuk derap jantungTerlampau pandang menitik putihSatukan genggam pada uraian haruSetelah kedip semua berubah dan terjadiKembali sunyiKediri, 20 Maret 2013
Puisi Ratune "Negeri Yang Seharusnya Berjaya" | Purwanto
RatunePurwantoKata Orang:Negeri ini adalah negeri 1001 budayaNegeri 1001 bahasa,Negeri 1001 sastra,Negeri 1001 tari,Negeri 1001 candi,Negeri 1001 kuliner,Negeri 1001 hayati,Negeri 1001 satwa,Negeri 1001 mineral,Negeri 1001 sumber energi." Negeri yang seharusnya rakyatnya tidak sengsara"" Negeri yang seharusnya tidak dirasuki jiwa yang serakah"Apakah salah jika beratus tahun yang laluDua Raja yang pujangga meramal masaAkan datang mala petakaAtau kita yang tak tanggap akan pesannya."Ratune nyembah kawula" adalah kalimat yang teramat sempurna.Akankah kita mengalaminya????"Ratune nyembah kawula"Ratu yang tidak membiarkan kawulanya sengsara.Ratu yang puasa saat kawulanya lapar.Ratu yang telanjang saat kawulanya tak punya sandang."Ratune nyembah kawula"Ratu yang bertani menanami negeri.Ratu yang merajut menenun sandang.Ratu yang berdagang saat kawulanya berkarya."Ratune nyembah kawula"Ratu yang jadi guru untuk kawulanya yang dungu.Ratu yang membaca untuk kawulanya yang buta.Ratu yang menulis untuk kawulanya yang tuli,"Ratune nyembah kawula"Ratu yang menangis saat kawulanya sakit.Ratu yang terjaga saat wabah meraja.Ratu yang berjaga saat datang bencana."Ratune nyembah kawula"Ratu yang menempa senjata.Ratu yang didepan saat berperang.Ratu yang murka jika kawulanya dihina.Ratu tanpa pengawal.Ratu yang dirampas dari kerabatnya.Ratu yang jiwanya dikorbankan."Ratune nyembah kawula"Ratu yang mengerti budi pekerti.Ratu yang mengerti potensi negeri.Ratu yang mengerti 1001 masalah negeri.Akankah kita menemukannya????Saat ratu mulai bertahta.Bukan pesta yang pertama.Tapi menanam yang utama.Sebab kawula menahan lapar.Sang ratu membuka lahan.Sang ratu mengatur banyu.Sang ratu membuat bajak.Sang ratu meramu rabuk.Jika padi berumur cukup.Kawula bersuka cita.Sang ratu membangun lumbung.Agar lebih dapat ditabung.Jika cukup padi di lumbung.Sang ratu jadi pandita.Menggembleng para pemuda.Luhur budi, tinggi pekerti.Waktunya menyusun hukum.Karena dulu …saat raja-raja senang berpesta.Kawula memakai hukum rimba.Saat raja-raja hilang kharisma.Kawula membabi-buta.Lupa aturan hilang tatanan.Pandita dikekang, guru ditentang.Saatnya sang ratu mengangkat gada.Mendera raja-raja.Agar Raja nyembah kawula.Hingga kawula lepas sengsara.Cirebon, 5 Maret 2013
Puisi Menapaki Tangga Langit | Pratiwi Purnama Sari
Menapaki Tangga LangitPratiwi Purnama SariKu tapaki jalan tak bertuanKu masuki rumah tak beratapKu cari ia dibalik jendela bambuHanya jari-jari rumput yang menyambutBerteman rumput ilalangBerselimutkan langit tanpa tiangSunyi,,,,,,,,,Ku tapaki hati tanpa malaikatKu terlelap dalam jubah kelabuBanda Aceh, 15 Maret 2013
Puisi Sampai Kapan..? | Rudy Bekam
Sampai Kapan...Rudy Bekamoh,aku nyaris tak mamputuk tak memperturut kata hatikubahwa aku masih,mangasihi dan menyayangimeski berapa kali lagikau kan campakkan aku,aku tak peduli.Izinkan aku mencintaimuLayang-layang panjang benangnyamelayang-layang di awang-awangpanjang benangnya sejauh pandangmakin diulur jauh melayangoh...kau ulur akudengan lemah lembutmudengan senyum manismudengan sapa ceriamudan menggebunya hasratmupada dunia.oh...semakin jauh akupun melayangsmoga kudapat cintaNYAJakarta, Tenabang,160313
Puisi Aku dan Waktu | Fitriana Nugraheni
AKU DAN WAKTUFitriana NugraheniAku bosanSiapa yang tahu tentang ini..Kau pun tidak tahuDan siapa yang ingin tahu sebenarnyaAku bilang aku payahSiapa yang tahu tentang iniKaupun tidak tahuDan siapa yang ingin tahu sebenarnyaAku bosan karena kepayahankuLama dan lamaWaktu ikut bosan menunggukuMelirikku yang tetap payah disanaWaktu terlalu membosankanBosan karena terlalu diremehkanMenjadi payah karena tak ada yang memperhatikanBosan beriringanPayah untuk kebersamaanLama dan lamaSampai waktuku terhitung detik,menit, jam, hari, bulan dan tahunMalang, 10 maret 2013
Puisi Untukmu Disana | Norma Puji Lestari
Untukmu DisanaNorma Puji Lestarisaat langkah mu beranjak pergitegar seakan berlari memburu cintaaku hanya mampu menatapmu dari sinidiam dan tertegun sendiriwalau kesunyian akan menemanikudemi kamu dan jasa mujanji yang terucap oleh muengkau pergi takkan lamanamun satu ku pinta dari musaat engkau kembali nantiaku ingin senyum yang kau bawa duluakan kau bawa pulang kembalidan kau sunggingkan untuk kukepergianmu meninggalkan q sendiridan harus ku akuisebaagian warna ,canda , tawamu suruttapi selamanya aku harus yakin dan selalu yakindimana jarak takkan mampu jadi penghalangdan jiwalah yang saling menyatu :)Magelang, 15 maret 2013
Puisi Tentang Tanyaku | Alif Nurhasby
tentang tanyakuAlif Nurhasbyaku memang Bodoh,.karna kebodohanku sampai sampaiaku sering bertanya,..ada yg tertawa,ada yg jengkel,bahkan ada yg keselya karna kebodohanku.....aku memang Bodoh.sampai sampai aku sendiri bertanyasiapa aku ini..????dulu aku sempat cemburu sama sipintariri sama kelebihannya...aku memang Bodoh..tapi aku bersyukur karna kebodohanku15-03-2013
Puisi Aku Menulis Ketika Ku Duduk | Alif Nurhasby
Aku menulis ketika ku dudukAlif NurhasbyTerlahir dari Hidup yg simple juga sederhana,,..laksana sebagian org-orang desa yang lainnya,.memiliki daya nalar dalam berhitung& juga membacaitu sudah termasuk bahagia..4sehat 5sempurna hanya hapalan waktu duduk dbangku sd saja..kenyata'an yang ada sudah bisa makan nasi saja itu sudah luar dari biasata semua orang-orang dari desa tertimpa hal serupa seperti kata yg tertulisada yg memiliki hidup, lebih sempurna ketimbang apa yg tertulisakan tetapi Tuhan memang adil juga bijaksanasemua telah tertata dgn ketentuan yg ia titipkan...dari kata ber'awal ceritadari kata dimulai semua yg adaDidesa tempat ku menjadi sesosok manusiamenjadi berharga jika punya uang dan juga Tahta..segala gerak baik ucapan,maupun perbuatannyalaksana Dewa atau Tuhan(sesembahan)saja..Tanah ku tempatku lahirsundaku,tempatku awal mungkin menemui ahirakankah Hidupku ber'awa dan ber'ahir hanya dibibir???15-03-2013
Puisi Laron Kecil | Alif Nurhasby
Laron kecilAlif Nurhasby100% Hadiah Tuhansebuah lukisan Tuhan yg tercoret didinding perjalanans'sosok manusia yg berani karna serba keterbatasannyatamparan demi tamparan ia lawan dgn kata gilanya,.se'olah-olah....Tuhan biarkan semua skenario yg ada pada dirinyahingga satu tamparan,Telak bnr-bnr menyentuh semuanya,.Tuhan,,engkau memang maha bijaksana,sepotong kecil makanan dari surgakau hidangkan untuknya,,Harimau mengaum,monyet menggaruk,Kerbau mengamukbenar adanya,,Bahwa ia begitu ikuti apa yg dirasa hati juga perasa'annya.sesosok manusia yg dulu Garang juga lantangtelah menjadi panutan,dulu ia menggurui org-org bejatsekarang ia Gurui orang-orang tersesat.....sosok linuwih,otak predator,mulut seranggabertangankan besi,berjalan diatas bumiTerdiam menikmati sepotong makanan kecil dari surgayg ia habiskan kemarin....15-03-2013
Puisi Inilah Aku | Alif Wahyu
Inilah akuAlif Wahyuseperti air yg mengalir,laksana angin yg berhembus,seumpama pohon dihinggapi dedaunan dan ranting...itulah yg ku'mau..terdiam walau bergerak,,ada tapi ta pernah tersentuhsembunyi dibalik cahaya terang..Disisi Ruang,,dalam kekuatanpasrah meski tetap berdo'a,,sampai nasib berkata,inilah karyakuinilah aku adanya...Alif wahyu 15-03-2013
Puisi Dalam Harap Tetap Berharap | Alif wahyu
Dalam harap tetap berharapAlif wahyuada harap ketika gelapada ingin ketika terlelapada setara dengan Buaian ketika menguapini episode mahluk penuh ratapini episode mahluk mahluk atapDibawah langit masih menungguDibawah awan yg masih tetap biruada satu harap,,semoga..satu sosok mahluk dengan mantapberharap hidup ada terang setelah gelapada terang setelah terlelapada terang setelah segala yg ada sekarang dirasa..satu harap diatas atap yg masih meratapmenunggu dari gelap,terlelap,bahkan menguapsemoga ada cahaya perubahan dalam harap..dalam harap semoga tetap berharap...15-03-2013
Puisi Diatas Cerita Hanya Cerita | Alif Wahyu
Di atas cerita hanya ceritaAlif wahyumemeluk api menaiki Gunung.dibalik awan ada Rumah para Dewa..Berjalan mencari Tinta yang kutemui hanya warnamenari bernyanyi diatas luka,,,Luka yg tersembunyiDidalam hati,,.orang Gila berjalan sambil tertawaorang waras diam menyaksikan sambil membacaharimau Bingung monyet susah bertanya sebabapa yg harus diperbuat....Dibalik tabir ada cibirDidalam suasana ada Duka..nasib manusia mnjadi ber'anekasebab Hidup susah ta kunjung sudah...para Dewa berpesta pora diatas awan yg birupara denawa dengan senyum memujinyadayang mandi beri tanda dengan pelangi...... Diatas cerita hanya cerita..15-03-2013
Puisi Di mana Tanyaku | Alif wahyu
Di mana TanyakuAlif wahyuDengan senyum aku menyapaDengan tawa aku tersiksaDengan kata aku memujaDengan Gerak ada putus asa..Dunia Bulat pancasila limaBendera bekibar kibarcanda tawa ketika kentut dikasih teman saja...Diatas kepala didalam dadayg terasa dan masih terasahanya kewajiban saja...kewajiban menjalankan amanah sebagai manusiainginku,anganku,dan semua harapankutertunda disaksikan pengusaha berebut tahta...masihkah ada cerita bahagiamasihkah harus menerima dongeng dan ucapan kata,,sabbar sabbaaar,dan sabbaaar..meski Hidup tinggal menunggu waktu saja...Dimana letak bahagia??????15-03-2013
Puisi Tanyaku Buatmu | Alif Nurhasby
Tanyaku BuatmuAlif NurhasbyGerakmu penuh pertanya'an,..amarahmu menyerupai dendam,,,omonganmu seperti dalam kebimbangan...Berjalanlah,,berjlanlah,,melangkahlah,melangkah....Diam..Dalam dirimu ada keputus'asa,andakam jiwa ada kerugian,.Diamlah,,,Diamlah..kutau itu semua kawan,.Dengarlah dengarkan..lihat disekelilingmu,rasakan angin berhembusdekati dirimu..rasakanlah,,rasakan........masi ada harapan & jalan menuju keberhasilan,,,jadikan kemarin menjadi Guru terbaikmudalam pengalaman hidup kedepan...Diamlah,,atau berjalanlah sbb itu sebuah keputusan dan pilihan,..15-03-2013
Puisi Aku dan Pertanyaanku | Alif wahyu
AKU DAN PERTANYA'ANKUAlif wahyukaryaku terpampang dalam mulut cakrawalaceritaku tergantung diposter poster org'' kaya..tanyakan Dunia,,tanyakan, benarkah aku terhimpit diiga-iga manusia berjubah naga..sisi Bumi atas langitbenarkah ada Ruang buat manusia muliadaan,,benarkah itu husus manusia yg mulialalu dimana tempat bagi orang orang Hina....???Duhai sengsara aku menyapaDuhai anak terlahir tanpa bapasabarlah dan tunggulahrencana alam ketentuan tuhanmenantimu disimpang jalan....Dibalik beranda ku ajak yang baca...ngopi aja dah...15-03-2013
Puisi Kapan? "Kala Bangsa Teriris Luka Kemanusiaan" | Eto Kwuta
Kapan?Eto KwutaPada jantung hariAwan pekat berlariSang mentariBersembunyi jauh kemariPada jantung pertiwi, ada duka membalut miris tangis anak negeri:“Tuhan,Kapan selesai?”Bangsa ini memang bangsa terkaburSelalu berbincang tentang yang kabur-kaburMikael, 10 Maret 2012Kala bangsa teriris luka kemanusiaan
Puisi Kamu "Kamu Hanyalah Bayanganku" | Yulia Fitri
KamuYulia Fitridi dalam lubuk yang paling dalamhanya ada kamu seorangdi antara berjuta juta sel di dalam tubuhkuhanya kamu yang menggeliat di relungkutapi kini kau telah tiadayang hanya menyinggahi diriku sejenaktiada kata yang menyakitkantiada pula hadirmu disinikamu...iya kamu...yang selalu di pikiranku...13 maret 2013
Puisi Sahabat | Aura Aushaflina Sunarto Putri
SahabatAura Aushaflina Sunarto Putrikau bagai mataharimenerangi di kala ku gulanamenemani saat ku ceriamenghibur saat ku lagi suntuk.....Sahabatsahabat sejati,tdk rela bila ku menyendiriselalu ada tawa dan ceria..slalu bersama dalam sgala swasana.....sampai ke ujung dunia.........MI-AL IRSYAD AL-ISLAMIYAH KEDIRI
Puisi Pulang Ke Tanahmu Madura | En kurliadi Nf
Pulang ke tanahmu: maduraEn kurliadi Nftanah yang dulu wangi tembakaudan menghasilkan asin garamairmataku jatuh menyusui musim: tanahmu sudah anyirtak lagi harumdan burung-burungpun bertanya( Kemana akan bersarang dan membesarkan anak-anaknya )Sumenep-bangkalan-sampang-pamekasan, 2011
Puisi Bersalah | ArieyWee
Puisi Aku Tak Suka | ArieyWee
Aku Tak SukaArieyWeeSudah tentu kalau rahsia terbocororang suka korek lagi dalamkorek lagi;esok lusa pergi berjaja.Jual ayam-ikan-sayur aku pujicuma,jangan berjaja aib orang.aib bukan dibeli;bukan dijual.Tak timbul hukum demand dan supply,tak tahulah kalau "tumbang" subjek Ekonomitak untung tak rugi.Maret 2013
Puisi Perahu Kertas "Cintaku Terombang Ambing" | Nurul M. Aisyah
Perahu KertasNurul Melaniansyah Aisyahlayaknya engkaudua insan yang sulit menyatumenjadi terdampar di perpisahanandai aku...dapat tau perasaan hatimu padakutapi ku yakin kau menyimpan rasauntuku yang tak pernah bisa terungkapkantatapan matamumembuatmu semangatsenyummuseperti yang memberi isyarataku semakin yakintapi ada satu penghalangyang membuatku sulit ungkapkan katatak saling bicarahanya bisa menataptak bisa menyentuhtanya bisa memendam rasaaku berjanjisuatu hari nantiaku akan memberimu cintalewat perahu kertas ...8 maret 2013
Puisi Bulan Setengah Di Kaki Langit | Sri Rejeki
Bulan Setengah Di Kaki LangitSri RejekiMalam ini Bulan Setengah di Kaki Langit ...berselimut awan ...temaram...namun sinarnya menembus udara....hampa..hembusan sang bayu menyelinap di sela-sela dedaunan melambai..gemericik sungai di samping rumah..membelai jiwa yang sedang tepekur..dalam malam yang semakin kelam..Menerawang jauh angan menyibak udara yang kian dingin...meski malam tlah semakin larut..mata ini trus menulis di kanvas hati...menulis dan menulis..dalam guratan merangkai kata demi kata..melukiskan perjalanan malam yang terus berlari..tak pedulikan hati yang kian sepi..merenda benang-benang dalam jaring-jaring hati...menatap langit- langit hati yang berharap asa...esok kan hadir...di sini..kau menyapaku kembali...Yogyakarta, 11 Januari 2011
Puisi Koruptor "Bersemangat Kerakusan Aku Siap Menghisap Darahmu"
KORUPTOREko RoesbiantonoEngkau menyangka aku telah lenyap dari negrimumaka engkau pun bersorak sorai kegirangandalam pesta-pesta dan karnaval yang melelahkan,namun ketika engkau telah kelelahan dan mau tidur,aku telah menunggu serupa jutaan nyamukdi kegelapan bawah ranjang,bersemangat kerakusan aku siap menghisap darahmuSurabaya, 2013
Puisi Ayam "Ayam Mengokokkan Tangan Ibu" | Laura Rafti
AyamLaura RaftiAku tertidur. Ayam mengokokkan tangan ibu yang dirapatkan ke kening.Saat aku kembali meninggalkanmu. Mata perasaanmu mengintip, secepatmungkin kuseka airmata.Rindu menyusup pilu pengorbananmu. “ibu aku merindumu!”.“Nak, jangan rindu nanti sakit, dik di sana menuntut ilmu”.Seketika menanamkan bom. Meledak pada sajak kusut selesai mati sesaat.Pekanbaru, 13/20 Oktober 2012
Puisi Senyap "Suara Tanpa Suara" | Eko Roesbiantono
SENYAPEko Roesbiantonosiapakah senyap menggigil seperti gemetar bibirmenghitung pasirterbata mengeja desirtermenung merenung suwungtak pernah benar mengerti senyap terapung-apungdari gunung sampai hati yang wuwungsiapa senyap mengendap-endap di atap-atap rumahdan turun mengetuk pintu inimungkinkah iakekasih yang telah lama menunggudari mimpi masa kanak-kanak yang jauhpada akhirnya ingin kembali senyaptempat segala bermula dan berakhirgerak tanpa geraksenyap dari fitnah dan persekongkolan duniayang menjulurkan lidah bercabangsenyap dari gelap keinginan dan kecemburuanPesisir tiba-tiba menggigil, dan di lautlayar-layar perahu menjelma alifmenunjuk langitSurabaya, 2013
Puisi Tergelak | ArieyWee
TergelakArieyWeeMengimbau kenangan lama;tergelak besarlama-lamagelak tawa itu hilang,sejarah hitammembawa separuh darikutenggelam dalam kegelapan.Maret 2013
Puisi Tentang Keluarga | ArieyWee
KeluargaArieyWeePagi yang riuhsuara mereka bertempikanberlumba-lumbamencari hasil sendiri,tegur dan salamsenyum dan berpelukangembira!Ibaratnya bagai keluargatak kira berbangsa apatak kira warna kulitnyamerekalah keluarga.Maret 2013