DONGENG KELABU SEBUAH KAFE

DONGENG KELABU SEBUAH KAFE
--hamidah shahab

Dina Oktaviani

di kafe itu
pernah kita satu bangku
bercakap membuntuti waktu
dan tak pernah mampu
mengurai lagu-lagu
yang suka menakuti bagai hantu

ah, hujan yang tenang
terlalu tenang
tanpa kenangan
tanpa bayang-bayang
dan angin yang lalu lalang
masing-masing bersama cinta yang malang

dongeng-dongeng itu pun mengalir
seperti bau anyir
melempar kita ke jalan yang tak lagi hening
meski nyatanya tubuh kita bergeming

di kafe itu
pernah sebuah masa depan
tak sempat terkatakan


Category Article