KALENDER SEPI | setelah kaubaca langit paling kelam

KALENDER SEPI
Dina Oktaviani

lampu-lampu kota menjemputku pulang
dan kita mencoba melupakan semua
yang telah mengoyak sepi dalam kamar

mungkin selamanya kita tak akan mengerti
mengapa kalender-kalender tua
mampu mengubah sejarah
semudah dan secepat laju jalan raya
sedang kita tak pernah bisa menerkanya

bahkan sampai gugur purnama
kita cuma berkesempatan merangkak
memeluk jejak terakhir

kemudian langit lindap di seluruh tubuhku
aku teringat lagi pada nyanyian perih
yang menyusupi rahimku
juga pada desau jam malam yang ngilu
yang menyayat-sayat ruang gelap
didasar dadaku

dan aku terusir dari rumah kecil di hatimu
setelah kaubaca langit paling kelam
dari lubukku yang paling dalam
dan penuh koreng


Category Article