TUMBAL KENANGAN | Ayi Jufridar

TUMBAL KENANGAN
Ayi Jufridar

Samuderamu memerah demi anak panah
Menancap di bundaran keranda

Malam tak pernah mampu pejamkan mata
Karena angin selalu berteriak meminta
Anak dan Perahu
Merekapun harus pergi
Di tengah malam tanpa cahaya tanpa peta menuju samudera
Tak ada senandung di ujung sana
Selain sumpah serapah dan omong kosong.
Tentang Matahari
Yang tenggelam di ujung senja dan halimun memudar
Di sapu angin sepoi seharum cempaka

Anak-anak pun tak pernah kembali
Mereka mati muda!
Di lain waktu terdengar seruan mengajak
Berdansa di bawah hujan untuk rayakan panen darah di ladang gersang
Tak ada yang berani bilang tidak
Sebab tidak mengundang senjata menyalak
Demi sepotong kenangan Iskandar Muda *)


Lhokseumawe, Juli 2005

*) Sultan Aceh


Category Article , ,