Puisi Adam dan Adab | Agustinus Wahyono

Adam dan Adab
Agustinus Wahyono

bila lelaki teguh berpegang pada setia
berpegang pada kata cinta yang terucap
--jatuhbangun, pedihtegar, sakitsenyum--
kenapa justru dianggap melankolikanakkanak?

bila lelaki labil mengoleksi perempuan
berpegang pada ego libido yang licik
--tebarpesona, obralrayuan, jelalatan--
kenapa justru dianggap: itulah lelaki sejati!

bukankah Adam hanya mencintai Hawa
tanpa curicuri cumbui gorila atau kera?

lantas, apakah peradaban modern itu lebihmulia
lebihberadab daripada peradaban Adam?

*******
17 mei 2004


Category Article