Musik irama jiwaPujo PrayitnoMusik dan lagu... bagai irama kehidupan...Ungkapan rasa... cetusan jiwa...Pemanis.. roda dunia....Agar hidup penuh warna...Hanya jiwa yang tenang... yg bisa menikmatinya....29 Maret 2013
Puisi Musik irama jiwa | Pujo Prayitno
Puisi Jejak | Pratiwi Purnama Sari
JejakPratiwi Purnama Sariku tapaki hatiku tapaki jiwaapa mungkin meninggalkan bekas?ku sentuh sayapku ikat hatiDarussalam, 15 Maret 2013
Puisi Aku Yang Menyimpang Dari Zaman | Purwanto
Aku Yang Menyimpang Dari ZamanPurwantoKarena aku yang terlalu luguTerasa sesak nafaskuManakala ku jelajahi jejaring dunia mayaAhhh... sedemikian hebatkah kebebasan ini?Jutaan wanita yang suci tak lagi peduli kesuciannyaJutaan lelaki girang menyambutnyaObrolan tak lagi dibatasi normaAhhh...sedemikian lugukah aku?Semula hanya kata-kata yang bersahutanLalu jadi bujuk rayuanTak lama dua jiwa yang buta bertautanAhhh...kenapa tak mengindahkan tuntunanRibuan ibu menangis karena anaknya hilangRibuan suami menangis karena istrinya hilang akalRibuan orang menagis karena hartanya melayangAhhh... betapa kemalangan menimpa kitaMungkinkah aku air yang menyimpang?Tak bisa mengalir bersama arus yang menerjangArus yang keruh menutup qalbuAhhh...Kenapa tak ada embun pembasuh qalbu?Wahai kasihku, kau yang selama ini menerangikukeluarlah dari negeri yang terombang-ambing iniMari menyebrang ke negeri yang terangAhhh... Jika tidak, aku akan sendiri, merana dan mati mudaKucoba membuka gerbang negeri yang terangKu ajak semua menyebrangTapi aku tetap sendiri, tak ada yang memandangAhhh...Mungkin karena aku yang menyimpang dari zamanCirebon, 26 Maret 2013
Puisi Pada Sebuah Perjumpaan | Eto Kwuta
Pada Sebuah PerjumpaanEto KwutaIizinkan aku menatap parasmuagar kupahat waktu ini untukmuhingga tak lekas pergi sisakan hampabak embun pergi bersua mentaripasti tak ada arti, kan?IIwaktu ini terasa liat dan dalammemahat kata pada kita yang bisusayang, izinkan aku melukis cinta di jedah nafasmudan membawamu kembali pada kisah semalamhingga rindu ini menari di mentari“perjumpaan kita indahselalu membuat aku merindumu”IIIdi detak-detak waktu, kusulam kisah yang terlepassisa-sisa memburu hatimu, saat jumpabisakah kuselipkan merah mawar iniuntuk sua pertama kitaSt.Mikael-Ledalero, 24 maret 2012
Puisi Pandangan "Dengan Satu Tatapan..Semua Berubah" | Selia Hermawati
PandanganSelia HermawatiDengan satu tatapan..Semua berubah..Dahulu biasa... Kini istimewa..Dahulu tiada rasa.. kini selalu ingin bersama...Sebuah nada indah berirama mengikuti tatapannya, seolah penuh makna..Tapi sayang, kau bukanlah segalanyaKau malaikat berhawakan setan !!!Semua berubah seketika.. Setelah itu,Semua amat memesona..Entah ilmu hitam dari manaAtaukah, ini sebuah anugrah???Tiada beda!!Kini ku tiada daya untuk berkata tidak.Dan semua, karena kau!!!Kesadaran ku kini berlomba dengan rasa yang menurutnya anugerah..Kini ku sadar, semua adalah misteri tuhan,,,Dan jika takdir berkata tidak bersama...Hanya “upaya” tuk menghapus episode antara kita..26 Maret 2013
Puisi Menuntun Jejak | Malaeka Aqilah
Menuntun JejakMalaeka Aqilahseperti taburan mawar merah di pusaraAku hanya mampu diam mendengar lukajatuh aku layu dalam siramanDi awang, kita tertawa dengan menanam pedihLagu-lagu sendu, menggapai tiap sudut jalankuTerlanjur ku peluk binar matamuHanyut dalam lagu beningHingga rasa ini tanpa tepiKini cinta adalah kepingan jejakHancurku dalam dekap halusmuButa masa, jatuh tertahanMelambai kata merasuk derap jantungTerlampau pandang menitik putihSatukan genggam pada uraian haruSetelah kedip semua berubah dan terjadiKembali sunyiKediri, 20 Maret 2013
Puisi Ratune "Negeri Yang Seharusnya Berjaya" | Purwanto
RatunePurwantoKata Orang:Negeri ini adalah negeri 1001 budayaNegeri 1001 bahasa,Negeri 1001 sastra,Negeri 1001 tari,Negeri 1001 candi,Negeri 1001 kuliner,Negeri 1001 hayati,Negeri 1001 satwa,Negeri 1001 mineral,Negeri 1001 sumber energi." Negeri yang seharusnya rakyatnya tidak sengsara"" Negeri yang seharusnya tidak dirasuki jiwa yang serakah"Apakah salah jika beratus tahun yang laluDua Raja yang pujangga meramal masaAkan datang mala petakaAtau kita yang tak tanggap akan pesannya."Ratune nyembah kawula" adalah kalimat yang teramat sempurna.Akankah kita mengalaminya????"Ratune nyembah kawula"Ratu yang tidak membiarkan kawulanya sengsara.Ratu yang puasa saat kawulanya lapar.Ratu yang telanjang saat kawulanya tak punya sandang."Ratune nyembah kawula"Ratu yang bertani menanami negeri.Ratu yang merajut menenun sandang.Ratu yang berdagang saat kawulanya berkarya."Ratune nyembah kawula"Ratu yang jadi guru untuk kawulanya yang dungu.Ratu yang membaca untuk kawulanya yang buta.Ratu yang menulis untuk kawulanya yang tuli,"Ratune nyembah kawula"Ratu yang menangis saat kawulanya sakit.Ratu yang terjaga saat wabah meraja.Ratu yang berjaga saat datang bencana."Ratune nyembah kawula"Ratu yang menempa senjata.Ratu yang didepan saat berperang.Ratu yang murka jika kawulanya dihina.Ratu tanpa pengawal.Ratu yang dirampas dari kerabatnya.Ratu yang jiwanya dikorbankan."Ratune nyembah kawula"Ratu yang mengerti budi pekerti.Ratu yang mengerti potensi negeri.Ratu yang mengerti 1001 masalah negeri.Akankah kita menemukannya????Saat ratu mulai bertahta.Bukan pesta yang pertama.Tapi menanam yang utama.Sebab kawula menahan lapar.Sang ratu membuka lahan.Sang ratu mengatur banyu.Sang ratu membuat bajak.Sang ratu meramu rabuk.Jika padi berumur cukup.Kawula bersuka cita.Sang ratu membangun lumbung.Agar lebih dapat ditabung.Jika cukup padi di lumbung.Sang ratu jadi pandita.Menggembleng para pemuda.Luhur budi, tinggi pekerti.Waktunya menyusun hukum.Karena dulu …saat raja-raja senang berpesta.Kawula memakai hukum rimba.Saat raja-raja hilang kharisma.Kawula membabi-buta.Lupa aturan hilang tatanan.Pandita dikekang, guru ditentang.Saatnya sang ratu mengangkat gada.Mendera raja-raja.Agar Raja nyembah kawula.Hingga kawula lepas sengsara.Cirebon, 5 Maret 2013
Puisi Menapaki Tangga Langit | Pratiwi Purnama Sari
Menapaki Tangga LangitPratiwi Purnama SariKu tapaki jalan tak bertuanKu masuki rumah tak beratapKu cari ia dibalik jendela bambuHanya jari-jari rumput yang menyambutBerteman rumput ilalangBerselimutkan langit tanpa tiangSunyi,,,,,,,,,Ku tapaki hati tanpa malaikatKu terlelap dalam jubah kelabuBanda Aceh, 15 Maret 2013
Puisi Sampai Kapan..? | Rudy Bekam
Sampai Kapan...Rudy Bekamoh,aku nyaris tak mamputuk tak memperturut kata hatikubahwa aku masih,mangasihi dan menyayangimeski berapa kali lagikau kan campakkan aku,aku tak peduli.Izinkan aku mencintaimuLayang-layang panjang benangnyamelayang-layang di awang-awangpanjang benangnya sejauh pandangmakin diulur jauh melayangoh...kau ulur akudengan lemah lembutmudengan senyum manismudengan sapa ceriamudan menggebunya hasratmupada dunia.oh...semakin jauh akupun melayangsmoga kudapat cintaNYAJakarta, Tenabang,160313
Puisi Aku dan Waktu | Fitriana Nugraheni
AKU DAN WAKTUFitriana NugraheniAku bosanSiapa yang tahu tentang ini..Kau pun tidak tahuDan siapa yang ingin tahu sebenarnyaAku bilang aku payahSiapa yang tahu tentang iniKaupun tidak tahuDan siapa yang ingin tahu sebenarnyaAku bosan karena kepayahankuLama dan lamaWaktu ikut bosan menunggukuMelirikku yang tetap payah disanaWaktu terlalu membosankanBosan karena terlalu diremehkanMenjadi payah karena tak ada yang memperhatikanBosan beriringanPayah untuk kebersamaanLama dan lamaSampai waktuku terhitung detik,menit, jam, hari, bulan dan tahunMalang, 10 maret 2013
Puisi Untukmu Disana | Norma Puji Lestari
Untukmu DisanaNorma Puji Lestarisaat langkah mu beranjak pergitegar seakan berlari memburu cintaaku hanya mampu menatapmu dari sinidiam dan tertegun sendiriwalau kesunyian akan menemanikudemi kamu dan jasa mujanji yang terucap oleh muengkau pergi takkan lamanamun satu ku pinta dari musaat engkau kembali nantiaku ingin senyum yang kau bawa duluakan kau bawa pulang kembalidan kau sunggingkan untuk kukepergianmu meninggalkan q sendiridan harus ku akuisebaagian warna ,canda , tawamu suruttapi selamanya aku harus yakin dan selalu yakindimana jarak takkan mampu jadi penghalangdan jiwalah yang saling menyatu :)Magelang, 15 maret 2013
Puisi Tentang Tanyaku | Alif Nurhasby
tentang tanyakuAlif Nurhasbyaku memang Bodoh,.karna kebodohanku sampai sampaiaku sering bertanya,..ada yg tertawa,ada yg jengkel,bahkan ada yg keselya karna kebodohanku.....aku memang Bodoh.sampai sampai aku sendiri bertanyasiapa aku ini..????dulu aku sempat cemburu sama sipintariri sama kelebihannya...aku memang Bodoh..tapi aku bersyukur karna kebodohanku15-03-2013
Puisi Aku Menulis Ketika Ku Duduk | Alif Nurhasby
Aku menulis ketika ku dudukAlif NurhasbyTerlahir dari Hidup yg simple juga sederhana,,..laksana sebagian org-orang desa yang lainnya,.memiliki daya nalar dalam berhitung& juga membacaitu sudah termasuk bahagia..4sehat 5sempurna hanya hapalan waktu duduk dbangku sd saja..kenyata'an yang ada sudah bisa makan nasi saja itu sudah luar dari biasata semua orang-orang dari desa tertimpa hal serupa seperti kata yg tertulisada yg memiliki hidup, lebih sempurna ketimbang apa yg tertulisakan tetapi Tuhan memang adil juga bijaksanasemua telah tertata dgn ketentuan yg ia titipkan...dari kata ber'awal ceritadari kata dimulai semua yg adaDidesa tempat ku menjadi sesosok manusiamenjadi berharga jika punya uang dan juga Tahta..segala gerak baik ucapan,maupun perbuatannyalaksana Dewa atau Tuhan(sesembahan)saja..Tanah ku tempatku lahirsundaku,tempatku awal mungkin menemui ahirakankah Hidupku ber'awa dan ber'ahir hanya dibibir???15-03-2013
Puisi Laron Kecil | Alif Nurhasby
Laron kecilAlif Nurhasby100% Hadiah Tuhansebuah lukisan Tuhan yg tercoret didinding perjalanans'sosok manusia yg berani karna serba keterbatasannyatamparan demi tamparan ia lawan dgn kata gilanya,.se'olah-olah....Tuhan biarkan semua skenario yg ada pada dirinyahingga satu tamparan,Telak bnr-bnr menyentuh semuanya,.Tuhan,,engkau memang maha bijaksana,sepotong kecil makanan dari surgakau hidangkan untuknya,,Harimau mengaum,monyet menggaruk,Kerbau mengamukbenar adanya,,Bahwa ia begitu ikuti apa yg dirasa hati juga perasa'annya.sesosok manusia yg dulu Garang juga lantangtelah menjadi panutan,dulu ia menggurui org-org bejatsekarang ia Gurui orang-orang tersesat.....sosok linuwih,otak predator,mulut seranggabertangankan besi,berjalan diatas bumiTerdiam menikmati sepotong makanan kecil dari surgayg ia habiskan kemarin....15-03-2013
Puisi Inilah Aku | Alif Wahyu
Inilah akuAlif Wahyuseperti air yg mengalir,laksana angin yg berhembus,seumpama pohon dihinggapi dedaunan dan ranting...itulah yg ku'mau..terdiam walau bergerak,,ada tapi ta pernah tersentuhsembunyi dibalik cahaya terang..Disisi Ruang,,dalam kekuatanpasrah meski tetap berdo'a,,sampai nasib berkata,inilah karyakuinilah aku adanya...Alif wahyu 15-03-2013
Puisi Dalam Harap Tetap Berharap | Alif wahyu
Dalam harap tetap berharapAlif wahyuada harap ketika gelapada ingin ketika terlelapada setara dengan Buaian ketika menguapini episode mahluk penuh ratapini episode mahluk mahluk atapDibawah langit masih menungguDibawah awan yg masih tetap biruada satu harap,,semoga..satu sosok mahluk dengan mantapberharap hidup ada terang setelah gelapada terang setelah terlelapada terang setelah segala yg ada sekarang dirasa..satu harap diatas atap yg masih meratapmenunggu dari gelap,terlelap,bahkan menguapsemoga ada cahaya perubahan dalam harap..dalam harap semoga tetap berharap...15-03-2013
Puisi Diatas Cerita Hanya Cerita | Alif Wahyu
Di atas cerita hanya ceritaAlif wahyumemeluk api menaiki Gunung.dibalik awan ada Rumah para Dewa..Berjalan mencari Tinta yang kutemui hanya warnamenari bernyanyi diatas luka,,,Luka yg tersembunyiDidalam hati,,.orang Gila berjalan sambil tertawaorang waras diam menyaksikan sambil membacaharimau Bingung monyet susah bertanya sebabapa yg harus diperbuat....Dibalik tabir ada cibirDidalam suasana ada Duka..nasib manusia mnjadi ber'anekasebab Hidup susah ta kunjung sudah...para Dewa berpesta pora diatas awan yg birupara denawa dengan senyum memujinyadayang mandi beri tanda dengan pelangi...... Diatas cerita hanya cerita..15-03-2013
Puisi Di mana Tanyaku | Alif wahyu
Di mana TanyakuAlif wahyuDengan senyum aku menyapaDengan tawa aku tersiksaDengan kata aku memujaDengan Gerak ada putus asa..Dunia Bulat pancasila limaBendera bekibar kibarcanda tawa ketika kentut dikasih teman saja...Diatas kepala didalam dadayg terasa dan masih terasahanya kewajiban saja...kewajiban menjalankan amanah sebagai manusiainginku,anganku,dan semua harapankutertunda disaksikan pengusaha berebut tahta...masihkah ada cerita bahagiamasihkah harus menerima dongeng dan ucapan kata,,sabbar sabbaaar,dan sabbaaar..meski Hidup tinggal menunggu waktu saja...Dimana letak bahagia??????15-03-2013
Puisi Tanyaku Buatmu | Alif Nurhasby
Tanyaku BuatmuAlif NurhasbyGerakmu penuh pertanya'an,..amarahmu menyerupai dendam,,,omonganmu seperti dalam kebimbangan...Berjalanlah,,berjlanlah,,melangkahlah,melangkah....Diam..Dalam dirimu ada keputus'asa,andakam jiwa ada kerugian,.Diamlah,,,Diamlah..kutau itu semua kawan,.Dengarlah dengarkan..lihat disekelilingmu,rasakan angin berhembusdekati dirimu..rasakanlah,,rasakan........masi ada harapan & jalan menuju keberhasilan,,,jadikan kemarin menjadi Guru terbaikmudalam pengalaman hidup kedepan...Diamlah,,atau berjalanlah sbb itu sebuah keputusan dan pilihan,..15-03-2013
Puisi Aku dan Pertanyaanku | Alif wahyu
AKU DAN PERTANYA'ANKUAlif wahyukaryaku terpampang dalam mulut cakrawalaceritaku tergantung diposter poster org'' kaya..tanyakan Dunia,,tanyakan, benarkah aku terhimpit diiga-iga manusia berjubah naga..sisi Bumi atas langitbenarkah ada Ruang buat manusia muliadaan,,benarkah itu husus manusia yg mulialalu dimana tempat bagi orang orang Hina....???Duhai sengsara aku menyapaDuhai anak terlahir tanpa bapasabarlah dan tunggulahrencana alam ketentuan tuhanmenantimu disimpang jalan....Dibalik beranda ku ajak yang baca...ngopi aja dah...15-03-2013
Puisi Kapan? "Kala Bangsa Teriris Luka Kemanusiaan" | Eto Kwuta
Kapan?Eto KwutaPada jantung hariAwan pekat berlariSang mentariBersembunyi jauh kemariPada jantung pertiwi, ada duka membalut miris tangis anak negeri:“Tuhan,Kapan selesai?”Bangsa ini memang bangsa terkaburSelalu berbincang tentang yang kabur-kaburMikael, 10 Maret 2012Kala bangsa teriris luka kemanusiaan
Puisi Kamu "Kamu Hanyalah Bayanganku" | Yulia Fitri
KamuYulia Fitridi dalam lubuk yang paling dalamhanya ada kamu seorangdi antara berjuta juta sel di dalam tubuhkuhanya kamu yang menggeliat di relungkutapi kini kau telah tiadayang hanya menyinggahi diriku sejenaktiada kata yang menyakitkantiada pula hadirmu disinikamu...iya kamu...yang selalu di pikiranku...13 maret 2013
Puisi Sahabat | Aura Aushaflina Sunarto Putri
SahabatAura Aushaflina Sunarto Putrikau bagai mataharimenerangi di kala ku gulanamenemani saat ku ceriamenghibur saat ku lagi suntuk.....Sahabatsahabat sejati,tdk rela bila ku menyendiriselalu ada tawa dan ceria..slalu bersama dalam sgala swasana.....sampai ke ujung dunia.........MI-AL IRSYAD AL-ISLAMIYAH KEDIRI
Puisi Pulang Ke Tanahmu Madura | En kurliadi Nf
Pulang ke tanahmu: maduraEn kurliadi Nftanah yang dulu wangi tembakaudan menghasilkan asin garamairmataku jatuh menyusui musim: tanahmu sudah anyirtak lagi harumdan burung-burungpun bertanya( Kemana akan bersarang dan membesarkan anak-anaknya )Sumenep-bangkalan-sampang-pamekasan, 2011
Puisi Bersalah | ArieyWee
Puisi Aku Tak Suka | ArieyWee
Aku Tak SukaArieyWeeSudah tentu kalau rahsia terbocororang suka korek lagi dalamkorek lagi;esok lusa pergi berjaja.Jual ayam-ikan-sayur aku pujicuma,jangan berjaja aib orang.aib bukan dibeli;bukan dijual.Tak timbul hukum demand dan supply,tak tahulah kalau "tumbang" subjek Ekonomitak untung tak rugi.Maret 2013
Puisi Perahu Kertas "Cintaku Terombang Ambing" | Nurul M. Aisyah
Perahu KertasNurul Melaniansyah Aisyahlayaknya engkaudua insan yang sulit menyatumenjadi terdampar di perpisahanandai aku...dapat tau perasaan hatimu padakutapi ku yakin kau menyimpan rasauntuku yang tak pernah bisa terungkapkantatapan matamumembuatmu semangatsenyummuseperti yang memberi isyarataku semakin yakintapi ada satu penghalangyang membuatku sulit ungkapkan katatak saling bicarahanya bisa menataptak bisa menyentuhtanya bisa memendam rasaaku berjanjisuatu hari nantiaku akan memberimu cintalewat perahu kertas ...8 maret 2013
Puisi Bulan Setengah Di Kaki Langit | Sri Rejeki
Bulan Setengah Di Kaki LangitSri RejekiMalam ini Bulan Setengah di Kaki Langit ...berselimut awan ...temaram...namun sinarnya menembus udara....hampa..hembusan sang bayu menyelinap di sela-sela dedaunan melambai..gemericik sungai di samping rumah..membelai jiwa yang sedang tepekur..dalam malam yang semakin kelam..Menerawang jauh angan menyibak udara yang kian dingin...meski malam tlah semakin larut..mata ini trus menulis di kanvas hati...menulis dan menulis..dalam guratan merangkai kata demi kata..melukiskan perjalanan malam yang terus berlari..tak pedulikan hati yang kian sepi..merenda benang-benang dalam jaring-jaring hati...menatap langit- langit hati yang berharap asa...esok kan hadir...di sini..kau menyapaku kembali...Yogyakarta, 11 Januari 2011
Puisi Koruptor "Bersemangat Kerakusan Aku Siap Menghisap Darahmu"
KORUPTOREko RoesbiantonoEngkau menyangka aku telah lenyap dari negrimumaka engkau pun bersorak sorai kegirangandalam pesta-pesta dan karnaval yang melelahkan,namun ketika engkau telah kelelahan dan mau tidur,aku telah menunggu serupa jutaan nyamukdi kegelapan bawah ranjang,bersemangat kerakusan aku siap menghisap darahmuSurabaya, 2013
Puisi Ayam "Ayam Mengokokkan Tangan Ibu" | Laura Rafti
AyamLaura RaftiAku tertidur. Ayam mengokokkan tangan ibu yang dirapatkan ke kening.Saat aku kembali meninggalkanmu. Mata perasaanmu mengintip, secepatmungkin kuseka airmata.Rindu menyusup pilu pengorbananmu. “ibu aku merindumu!”.“Nak, jangan rindu nanti sakit, dik di sana menuntut ilmu”.Seketika menanamkan bom. Meledak pada sajak kusut selesai mati sesaat.Pekanbaru, 13/20 Oktober 2012
Puisi Senyap "Suara Tanpa Suara" | Eko Roesbiantono
SENYAPEko Roesbiantonosiapakah senyap menggigil seperti gemetar bibirmenghitung pasirterbata mengeja desirtermenung merenung suwungtak pernah benar mengerti senyap terapung-apungdari gunung sampai hati yang wuwungsiapa senyap mengendap-endap di atap-atap rumahdan turun mengetuk pintu inimungkinkah iakekasih yang telah lama menunggudari mimpi masa kanak-kanak yang jauhpada akhirnya ingin kembali senyaptempat segala bermula dan berakhirgerak tanpa geraksenyap dari fitnah dan persekongkolan duniayang menjulurkan lidah bercabangsenyap dari gelap keinginan dan kecemburuanPesisir tiba-tiba menggigil, dan di lautlayar-layar perahu menjelma alifmenunjuk langitSurabaya, 2013
Puisi Tergelak | ArieyWee
TergelakArieyWeeMengimbau kenangan lama;tergelak besarlama-lamagelak tawa itu hilang,sejarah hitammembawa separuh darikutenggelam dalam kegelapan.Maret 2013
Puisi Tentang Keluarga | ArieyWee
KeluargaArieyWeePagi yang riuhsuara mereka bertempikanberlumba-lumbamencari hasil sendiri,tegur dan salamsenyum dan berpelukangembira!Ibaratnya bagai keluargatak kira berbangsa apatak kira warna kulitnyamerekalah keluarga.Maret 2013
Puisi Roda Kehidupan | Agita Ekayanti
Puisi Kali "Aku Kali Yang Mengisi Samudra Tiada Henti"
KALIEko RoesbiantonoJika aku ingin selalu mengalir di matamuyang ingin mengisi gurun-gurun tak diingini?Mungkin kata-kataku masih menyembunyikan mata airyang mengalir dari sumber-sumber yang jauh di hatikuMaka tak akan bisa kau tangkap air yang mengalir itumengangkut masa lalu ke ufuk biru jauhTak akan bisa kau tangkap airyang mengalir dari hulu hatiku ke hilir rupakuhanya basah sekejapsebelum mengeringsebagai kenanganDan jika kau ingin mengalir menitinyamengalir di matakukan kau temukan betapa sepi muara itudan kau tak akan pernah berlabuhDan perahu yang mengangkut biru makna ituakan selalu terapung di antara cerah langitdan gelap lautDan diantara keduanya kelak kan kujala biji matamuMalang, 2013
Puisi Kepompong Waktu | Samsul
Kepompong WaktuSamsulTerbelenggu sesak nan menggasakSetelah menghitung detik dalam sutraLalu bergelayut di pohon rinduKapan kau menjelma kupu-kupu?2013
Kumpulan Puisi Karya Remy Soetansyah Dirilis dalam Bentuk Buku
Jakarta - Sebuah kumpulan puisi karya almarhum Remy Soetansyah dirilis dalam bentuk buku. Buku itu berjudul 'Ada Cowok, Ada Bunga Merah, Ada Wine, Ada Sebuah Senyum'.
Sekitar 300 puisi karya wartawan senior itu terdapat di dalam buku tersebut. Puisi-puisi itu ditulis Remy dari tahun 1978 hingga terakhir tahun 2011.
"Puisi Remy buat kami adalah warisan yang paling romantik yang ditinggalkan Remy buat kami semua. Sebelum dia meninggal, dia memang berencana ingin membuat album buku puisi ini," ucap istri almarhum Remy, Ayum Soetansyah saat ditemui di Galeri Nasional Indonesia, Kamis (28/2/2013) malam.
Artis pecinta dunia puisi dan teater, Cornelia Agatha berharap dengan adanya buku itu karya-karya Remy tetap bisa dikenang. Ia pun merasa bangga bisa membawakan puisi-puisi karya almarhum.
"Ada kebahagian tersendiri bawain puisi dia. Karyanya legend. Semoga dengan adanya peluncuran puisi-puisi dia karyanya bisa dikenal banyak orang dan terus dikenang oleh banyak orang," katanya.
Remy berpulang ke hadapan Yang Maha Kuasa pada 30 Oktober 2012.
Sekitar 300 puisi karya wartawan senior itu terdapat di dalam buku tersebut. Puisi-puisi itu ditulis Remy dari tahun 1978 hingga terakhir tahun 2011.
"Puisi Remy buat kami adalah warisan yang paling romantik yang ditinggalkan Remy buat kami semua. Sebelum dia meninggal, dia memang berencana ingin membuat album buku puisi ini," ucap istri almarhum Remy, Ayum Soetansyah saat ditemui di Galeri Nasional Indonesia, Kamis (28/2/2013) malam.
Artis pecinta dunia puisi dan teater, Cornelia Agatha berharap dengan adanya buku itu karya-karya Remy tetap bisa dikenang. Ia pun merasa bangga bisa membawakan puisi-puisi karya almarhum.
"Ada kebahagian tersendiri bawain puisi dia. Karyanya legend. Semoga dengan adanya peluncuran puisi-puisi dia karyanya bisa dikenal banyak orang dan terus dikenang oleh banyak orang," katanya.
Remy berpulang ke hadapan Yang Maha Kuasa pada 30 Oktober 2012.
Puisi Jalan Yang Tak Bercelah | Pratiwi Purnama Sari
Jalan Yang Tak BercelahPratiwi Purnama SariKala hati tak lagi bisa mengecup kepedihanSang raja bayangan menjadi nyataUntuk hati yang tak memiliki tuanUntuk mata yang tak ada jalanKenyataan hanyalah sebuah ilusiIlusi hanyalah sebuah bayanganBayangan yang menutupi kesucian jiwaYang tak sanggup terbang untuk kepedihanSebuah rantai untuk kesadaranYang dibelenggu di jalan yang tak bercelah24 Februari 2013
Puisi Dalam Keasaan | Pratiwi Purnama Sari
Puisi Sahabat Bagi Hati | Sang Pencinta Penari Aksara
SaHaBaT BaGi HaTiSaNG PeNCiNTa PeNaRi aKSaRaBeGiTu BaNYaK CeRiTa YaNG TeLaH KiTa ReNDaLeWaT TaRiaN aKSaRa LuKiSKaN SuaSaNa JiWaSaaT KiTa TeRJaGaDaLaM DuNia YaNG TaK NYaTaBeGiTu BaNYaK KiSaH YaNG TeLaH KiTa BaGiLeWaT JaRi JeMaRi CeRiTaKaN SuaSaNa HaTiDaRi BeNDeRaNG HaDiRKaN PaGiHiNGGa MaLaM DiuJuNG SuNYiBeRSaMa SeGeNaP aKSaRaKuSiNGGaHi SeTiaP PeLaTaRaN KaTaaDa YaNG SeDaNG MeNaRiKaN KaTa DeNGaN PeNuH BaHaGiaaDaPuLa YaNG SeDaNG MeNDaNSaKaN KaTa DeNGaN PeNuH LuKa DaN aiRMaTaKuLiHaT LuKa DiMaNa MaNaSePeRTi TeRGuRaT DaLaM TiaP aKSaRa PaRa KoRBaN KeKaSiH YaNG DuRJaNaHaTi KeCiLKu BiSa MeRaSaKaN PeRiHNYaJeRiTaN PiLu DaRi MeReKa YaNG SeDaNG MeRaNaKuDaTaNG SeBaGai SaHaBaT BaGi HaTiYaNG iNGiN BeRBaGi TeNTaNG PeNDeRiTaaN NuRaNiYaNG TaK LeLaH MeNDeNGaR RiNTiHaN SaNuBaRiaGaR TeRoBaTi LuKa SeKePiNG HaTi YaNG TeLaH SeKiaN LaMa MeNDeRiTa PeRiH DaN NYeRiMaRi KiTa BuKa MaTa KiTa BuKa HaTiTiaDa DuKa DaN LuKa YaNG aBaDiKaReNa DaLaM CiNTa JuGa aDa YaNG DaTaNG aDa YaNG PeRGiSeMua aKaN iNDaH PaDa SaaTNYa NaNTiJaNGaN LaGi MeRaJaM HaTi WaLau MaSiH TeRaSa LuKa DiSaNuBaRiJaNGaN LaGi MeNaHaN NYeRi KaReNa LuKa CiNTaPuN BiSa DioBaTiDaRiPaDa MeNYiKSa DiRi LeBiH BaiK KiTa BeRBaGiBeRBaGiLaH BeRSaMa aKu DaN MeReKa SaHaBaT BaGi HaTi7 FeBRuaRi 2013
Puisi Sang Pencinta Jelajahi Maya
SaNG PeNCiNTa JeLaJaHi MaYaSaNG PeNCiNTa PeNaRi aKSaRaBeRSaMa SaNG MaLaM KuJeLaJaHi DuNia MaYaKuSiNGGaHi SaTu PeRSaTu PeLaTaRaN KaTa FaCeBooK MaNiaaDa YaNG LaGi BeRBaHaGia aDa YaNG LaGi MeRaNaKaLa MeReKa KiSaHKaN CiNTa YaNG PeNuH PeSoNaJeLaJaHKu TeRHeNTi PaDa SaLaH SaTu PeLaTaRaN KaTa”BaGaiMaNa RaSaNYa JaTuH CiNTa” TaNYaKu PaDa YaNG LaGi BeRBaHaGia“RaSaNYa DuNia iNi MiLiK KaMi BeRDua” JaWaBNYa CeRia”aKu DaN YaNG LaiN NTaR TiNGGaL DiMaNa” CeLoTeHKu TaK SeNGaJa”KaLiaN BoLeH NuMPaNG KoK PaDa KaMi” JaWaBNYa DeNGaN SuaRa MaNJaJeLaJaHKu BeRLaNJuT SaMBiL BeRDeNDaNG LiRiH “iNDaHNYa CiNTa”TaK TeRaSa aKu DaN SaNG MaLaM SaMPai DiBeRaNDa MaYaSaLaH SaTu DaRi MeReKa MeLeMPaR KaTa PeNuH TaNYa“MeNGaPa aDa DeRiTa BiLa BaHaGia TeRCiPTa WaHai PeNaRi PeNa”SaMBiL BeRLaLu TaNPa SeNGaJa MuLuTKu MeNaRi KaTa SePeRTi TaNPa MaKNa”MuNGKiN iTu SaLaH SaTu uJiaN CiNTa DaN aKaN iNDaH PaDa WaKTuNNYa”DiSaaT aKu DaN SaNG MaLaM BeRJaLaN PuLaNGSaMaR SaMaR DaRi KeJauHaN KaMi MeNDeNGaR TeRiaKaN” Wooi..SaNG PeNCiNTa..JaWaB TaNYaKu SeBeLuM Kau PuLaNG “TeRiaKaNNYa BeRGeMa DaRi KeJauHaN”KaTaMu CiNTa SaLaH SaTu KeaJaiBaN KeHiDuPaNMeNGaPa CinTa DiKeLiLiNGi LauTaN PeNDeRiTaaNSeDaNGKaN CiNTa YaNG SeSuNGGuHNYa aDaLaH DuNia KaSiH SaYaNG”TaNPa PiKiR PaNJaNG KuLoNTaRKaN JaWaBaN”BeNaR KaWaN,KeaJaiBaN CiNTa TeLaH TeRBuKTiKaNPeNDeRiTaaN iTu JaLaN TeRiNDaH PaLiNG MeLeLaHKaN MeNuJu KeBaHaGiaaNLiHaTLaH KeNYaTaaNBeRaWaL DaRi CiNTa TeRJaLiNLaH KiSaH KaSiH aSMaRa SePaSaNG iNSaNPuNCaK KeBaHaGiaaN MeNJaDiKaN SePaSaNG iNSaN RaJa DaN RaTu Di SiNGGaSaNa PeRNiKaHaN”2 aGuSTuS 2012
Puisi Lumpur "Lumpur Yang Menggusur Dengkur Tidur" | Eko Roesbiantono
LUMPUREko RoesbiantonoSawah-sawah itu, ladang-ladang itu, rumah-rumah itu, kampung halaman itu,terhampar lagi dalam ingatan, tempat kami dilahirkan, hidup dan kembaliseperti nenek moyang kami yang gugur menghalau para penjajah.Namun sekarang tanah itu tak ada lagi.Asal mula adalah lumpur menyembur, lalu menggenangi sawah,ladang, jalanan, kampung dan kuburan. Lumpur yang menggusur dengkur tidur.O dari manakah lumpur itu menyembur? Apakah dari deru panas dada atau dubur?Apa dari busuk keserakahan perut yang menyembur?Kuburan yang tenggelam, bangkit dalam kenangan. Moyang kami dulu berjuangmelawan penjajah berhati lumpur. Kelak mungkin seseorang akan berceritasebuah legenda tentang terbentuknya sebuah telaga. Di dasarnya ada sawah,rumah-rumah, sekolah, dan kuburan tempat nenek moyang mereka bermukim.Sawah-sawah itu, ladang-ladang itu, rumah-rumah itu terhampar lagidalam ingatanhanya dalam ingatanSurabaya, 2008
Puisi Secangkir Kopi | Adi Nugroho
Secangkir KopiAdi NugrohoTuangkan segelas kopi hitam,legam,juga malammalam. Taburkan beberapa butir gulagula, yang membuat kita gila sebab memilih bersama. Aduklah dengan perlahan seperti dulu aku mendekatimu, berhentilah disaat kau rasa cukup. Sebab gula tak patut larut seluruhnya, biarkan kita menengok kembali apa yang telah kita lakukan. Berbekaskah ia? begitu juga kita pada cinta, mengejar cinta tidak bisa selamanya, sampai kita larut habis, mati tak bersisa kita. Sebab cinta bermukim pada batasbatas yang tak mudah dilihat, rasakan ia dengan hati. Seperti mengaduk kopi yang kau rasa perlu sudahi dan tibalah waktu kau seduh di bibir gemburmu.Ku aduk segelas kopibercampur ragu bertabur gula batukuaduk berputar dalam ruang waktu,lalukehampaan ada dalam tiap putaran itu...Gula melarut air memanis..Terangkat sendok besi,memanja gelas kaca,relung kaca yang kelindanMata air air mata yang sedusedanlarut dalam kedipan bersama gulaSecangkir kopi, merangkum elegi berbulirbulir pasir. kau hanya mengenal kopi pekat, yang sedianya kau pesan dan siapkan: lewat sandiwara kita dari meja makan ke meja makan. Dan kau bilang “Cinta kita bermula dari meja makan, yang sewaktuwaktu perlu kita singgahi untuk membicarakan aku, kau, dan cinta” sebab itu Kau pilihkan aku kopi hitam pekat, yang membuatku terjaga dan terikat padamu. Mata yang terjaga membaca buah ceri merah di bawah hidungmu.Pada secangkir kopi, kita sepakati perjalanan hari. Pada segelas kopi yang ketas, kita berjanji bahwa semua selesai, ketika ada cinta. Pada deras panas gelas kopi, kita mencatat tentang halhal yang akan menjadi rahasia kenangan. Sebab hidup adalah memilah kenangan. Meski nanti, resah saat segalanya pergi dan tak kembali. Dan secangkir kopi, membuat kita terjaga pada cinta.Tak perlu kita habiskan kopiSebab nantiKita akan kembali ke siniMeski sekadar mengusap air mata yang tertumpahPada meja makan tua ini
Puisi Beranda Gerimis | Samsul
Beranda GerimisSamsulDi beranda gerimis, aku memaku pandangPada tiang-tiang basah yang ditelanjangi hariSemua sepi, hanya riak riuh hujan sesekali terdengar, lalu hilangBayangmu yang dulu berlagak di tiang itu,
kini melebur dalam gerimis yang memasuki pori-pori waktuAh, masih kutunggu bayangmu setelah gerimis ini,
setelah mentari menggambarmu lagi2013
Biografi Eko Roesbiantono
Biografi Eko RoesbiantonoEko Roesbiantono, alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, lahir di Surabaya, 11 April 1967, menulis cerpen dan puisi, pada 1990-an beberapa puisinya antara lain dimuat di Suara Karya, Suara Pembaruan, Surabaya Post, Berita Nasional, Yogya Post, SKM Swadesi, Suara Muhammadiyah, Kolong Budaya, dan Duta Swedish Student Association. Juga dimuat dalam Antologi Puisi “Biarkan Kami Bermain” (Editor; Emha Ainun Nadjib, Balairung UGM, 1987), Antologi Puisi “Hijrah” (Editor: Rachmat Djoko Pradopo, Shalahudin UGM, 1988). “Antologi Puisi Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulan 2010. Menjadi juara harapan II Lomba Cipta Puisi Darmaningsih Tahun 1990, dengan dewan juri: Dr Rahmat Djoko Pradopo, Dr Imran T. Abdullah, dan Dr Kuntowijoyo. Kini tinggal di Surabaya.http://oase.kompas.com/read/2013/02/19/20482736/Puisi-puisi.Eko.Roesbiantono
Puisi Kenangan "Kenanglah Bahwa Kau Pernah Bersamaku" | Adi Nugroho
KenanganAdi NugrohoKenanglahBahwa kau pernah bersamaku, pada detik yang kita sebut kemarin, pada rentang yang kita namai masa lalu. Jika akhirnya kini, entah sejak dulu ataukah sebelum kau bersamaku, aku tak memainkan detak lagi, kenanglah, setidaknya aku pernah menyebut namamu, sesekali di lamunanmu. Sebab, mengenang adalah langkah puisi paling indah dalam mencatat masa depan. Dan kenanglah, sepuas kau ingat, sebab melupakan adalah siasia.Secawan air hujan aku tadahkan, seluas wajah kita dulu, di antara rintihrintih genting terbentur rintikrintik hujan di horizon. Aku tertawa dan menangis dalam satu langit, bernyanyi perihal masa silamKenanglahdari rahim rindu yang gemburmasa depan yang tersumbatlalu hadir di ujung lorong, menyambutmu pada sebuah malam dinginlangit yang hampa, terang perlahan hilang, di antara matahari dan bulanaku datang berayun di sudut lentik bulu matamu, bersiap berjalan lewat poripori kulitmu yang membuka dan menutup malu. Hendak aku berlari ke serambi hatimu, yang ingin aku bersemayam di dalamnya setelah lama kosong tak bertuan. Kenanglah sepuas kau mengenang, sebab aku telah bernisan bersemayam pada serambi kamar hatimu.Bila kehilangan adalah keramatBiarkan kita saling hilang dan menyilangdari kehilanganlah aku belajar mengenangdan mengenang membawaku pada arti memilikiaku tak pernah tahu kau akan kemana,dari nirwana aku hanya bisa tersenyum melihat kau memetik kenangan
Puisi Alamat Berdarah | Eko Roesbiantono
ALAMAT BERDARAHEko RoesbiantonoLaut telah larutSiapa berangkat malam inilampu-lampu pelabuhanmenyimpan perihrembulan begitu murampada layar-layar perahuSiapa berangkat malam iniBerlayar tanpa angin tanpa suarake laut tak di ketahui namanyaLaut telah larutSiapa menikamkan jeritpalung sunyi hatimenggaris tanda di langitLaut telah larutterlalu gelap untuk menebaksebuah pelabuhanSeraut alamat berdarahmenetes di peta”Aku bukan malin kundang!”Jeritan itu memanjangdan ditelan ombak lengangSurabaya, 2013
Puisi Ketuban Jalang | Samsul
Ketuban JalangSamsulKetuban ketumpah ketimpahDalam rahim jelata yang merontaSehabis mengulum janjiKetuban ketimpah ketumpahBersimpah simpuh di kemauan diriSetelah janji tak di tepati2013