Puisi Sepasang Arca | Goenawan Maryanto


SEPASANG ARCA
Goenawan Maryanto

seketika kita menjelma arca
berpelukan di tengah gunung
menunggu peziarah
yang datang tak tentu

kita tak bergerak ke mana pun
sementara tahun
ajek menggugurkan daun-daun

jalan sudah kadung kau lipat rapi
dan bakar di sebuah malam
masa depan tinggal asap
yang sekejap hilang
muksa dibawa lari angin

jadi di sinilah kita
meminta waktu
menebalkan kulit
dengan lumut dan debu

Jogja, 2012


Category Article