Aku mencintaimu, kelam | Pranita Dewi

Aku mencintaimu, kelam
Pranita Dewi

malam
menggantung purnama
kelam seketika

kau elang pemangsa
genggam tanganku
diantara rumput yang menepis pagi
di terpa angin
gemericik air menertawakan
debar jantungku yang berkata
malam berdenyut seketika

amsal petunjukan mencekam
di tengah hati sunyi menggapaimu

apakah malam tak berpaling ke bulan?
menandakan hatimu
hingga tersuruk aku
ke kubangan mimpi paling lubuk

entah bagaimana rasaku
tanah menyatu debu
pun darahmu mengalir ke arus mimpiku
bagai tusukan beribu sembilu
cahaya padam
dalam bola matamu yang malam
:aku mencintaimu, kelam!

2003


Category Article ,