Puisi Hati Nelayan | Hery Firyansyah

Hati Nelayan
Hery Firyansyah

Ah, angin tak mau
menegurku lagi
kurindu himbaunya dulu
kucba raih, tapi menghindar

angin,
aku berteriak
dari tengah samudera
berlarikususuri panjang gelombang
ditertawai bulan tergantung
disumbat napas di tenggorokan

angin,
kau kuikuti
dari teluk teluk gelap
kukejar merambati sisi malam
dimana wangimu
dalam puing bahteraku

aku menggeluti nasibku
jari jariku
juga ulet di hatiku
berdarah

angin,
akankah kau sebar
wangimu
bila mentari mengecup
pasir laut
aku dengan keluh dalam hatiku
bukalah jalan dan rejekiku

Pelabuhan Ratu, 11122011


Category Article