Home > kompasiana > Puisi Langkahan Berdarah di Bibir Malam | Jansori Andesta
Puisi Langkahan Berdarah di Bibir Malam | Jansori Andesta
Langkahan Berdarah di Bibir Malam
Jansori Andesta
rentet suara tembak memecah kelam
hujan peluru sadarkan alam
amuk memburu jelmakan dentam
sontak tergerak kulirik waktu, jarum tertuju delapan malam
—
ahai, Langkahan kini mencekam
miriskan hati pada jiwa jiwa yang terancam
satu tewas
satu kritis
terasa dingin tubuh terhujam
pancarkan darah dari luka luka yang dalam
—
Langkahan gelisah
Langkahan berdarah
Langkahan bangkit amarah
—
kawan, cari tahu siapa tangan
bikin rusuh
tiada malu
lumurkan debu pada wajah Bunda yang muram
tanggungkan malu pada Sang Alam
cari tahu
lalu tangkap jangan bebaskan
jadikan tawan beri hukuman
sembuhkan luka
tenangkan jiwa Langkahan dendam
—
kini Langkahan kian mencekam
kini Langkahan kian mendendam
tahankan luka pancarkan darah pada jiwa terhujam
terbungkus kelam di bibir malam
03feb2012
ket :
tragedi penembakan di Langkahan, Aceh Utara
satu tewas, satu kritis dan masih dalam perawatan
belum diketahui siapa pelaku dan apa motif di balik penembakan
pelaku dikabarkan berjumlah 5 orang menggunakan senjata laras panjang
Category Article Kategori Puisi Campuran, kompasiana