Home > Winarni Dwi Lestari > Puisi Tukang Sate | Winarni Dwi Lestari
Puisi Tukang Sate | Winarni Dwi Lestari
TUKANG SATE
Winarni Dwi Lestari
Suara yang lewat, tinggi melengking
Melenting ke udara, lalu terpelanting
Ke pintu, jendela dan kaca
Akhir-akhir ini sering tersiram gerimis
Di dalam, hati-hati merasa miris
Malam terlalu beku
Sekedar memenuhi hasrat perut dan nafsu
Harum bara tak cukup mencairkan keinginan
Suara yang nyaring menggema dinding waktu
Tersangkut di tingkap lampu yang berkedip ragu
Tak ada yang merasa perlu memanggil suara itu
Tak ada yang merasa perlu keluar pintu
Di dalam, suasana hangat buat para penghuni tercekat
Hanya suara penjaga yang setia menyapa
Berhenti, ia kipasi kembali bara yang mulai padam
Ia tusuk, lalu bakar sisa malam
Yang berjalan pelan dalam tangis ritmis
Suara yang suatu malam nanti
Pasti melintas kembali
Mengetuk pintu, jendela dan kaca
Namun saat kau buka, tak ada
Bogor, 5 Februari
Category Article Kategori Puisi Campuran, Winarni Dwi Lestari