Home > Purwanto > Puisi Aku Yang Menyimpang Dari Zaman | Purwanto
Puisi Aku Yang Menyimpang Dari Zaman | Purwanto
Aku Yang Menyimpang Dari ZamanPurwantoKarena aku yang terlalu luguTerasa sesak nafaskuManakala ku jelajahi jejaring dunia mayaAhhh... sedemikian hebatkah kebebasan ini?Jutaan wanita yang suci tak lagi peduli kesuciannyaJutaan lelaki girang menyambutnyaObrolan tak lagi dibatasi normaAhhh...sedemikian lugukah aku?Semula hanya kata-kata yang bersahutanLalu jadi bujuk rayuanTak lama dua jiwa yang buta bertautanAhhh...kenapa tak mengindahkan tuntunanRibuan ibu menangis karena anaknya hilangRibuan suami menangis karena istrinya hilang akalRibuan orang menagis karena hartanya melayangAhhh... betapa kemalangan menimpa kitaMungkinkah aku air yang menyimpang?Tak bisa mengalir bersama arus yang menerjangArus yang keruh menutup qalbuAhhh...Kenapa tak ada embun pembasuh qalbu?Wahai kasihku, kau yang selama ini menerangikukeluarlah dari negeri yang terombang-ambing iniMari menyebrang ke negeri yang terangAhhh... Jika tidak, aku akan sendiri, merana dan mati mudaKucoba membuka gerbang negeri yang terangKu ajak semua menyebrangTapi aku tetap sendiri, tak ada yang memandangAhhh...Mungkin karena aku yang menyimpang dari zamanCirebon, 26 Maret 2013
Category Article Puisi Kiriman Sahabat, Purwanto