Puisi Pemotretan di Sana | Ratih Sang

Pemotretan di Sana
Hj. Ratieh Sanggarwaty, SE.

Layaknya di dunia saja
Muara bertemu Asniar dan saling sapa
Berdua mereka mencari
di mana tinggalnya Arthur Harlan dan Peter sie

Lalu berempat mereka menentukan lokasi
Memilih semua rancangan serta aksesori
Mencari Rendy untuk merias
Agar wajah dua model itu tidak pucat dan pias

Adjie dan Didi Mirhad pun mulai bergaya
Dibalut baju putih sutera alam baka
Kilau blitz menyala tanpa kamera
Tentu bisa, katanya di sana semua serba bisa

Berkumpul mereka dalam sesi pemotretan
Di alam yang lain dengan tempat mereka menanam
Sekarang mereka telah menuai
Pada musim panen yang tak pernah usai

Lembar halaman mode tercetak sudah
Dengan lay-out dosa dan pahala mereka
Meski tak dapat diedarkan kemari
Agar menjadi pembelajaran bagi kami

Kami yang masih dapat menanam kebaikan
Agar tak menyesal dan minta kembali
Di saat ajal telah datang
Dan saat menuai telah dimulai

KAU perancang di segala busana
KAU penata di segala gaya
KAU pemeraga di segala pentas
KAU Penerbit majalah mode tanpa kertas

KAU segala MAHA yang paling Atas

(2 Mei 2012)


Category Article ,