Puisi Sang Gama | Agus Dwi Rusmianto

Sang Gama
Agus Dwi Rusmianto

untuk yang sengaja kutelantarkan
pada malam buram
setelah ribuan detak ditinggalkan lelap
aku dan kamu saling bercumbu
memaksa untuk terus mengecup setiap kata
terucap dari kulitmu
ya. kulitmu dengan wajah yang manis

bergulingan di atas kasur
telentang
sujud
melawan kantuk
nafas yang kau suguhkan dalam irama
dan makna itu terlalu berat aku membacanya

akh!
selalu ada cara
mengajak bersenggama
melewati pekabaran sebelum pejantan berteriak
umumkan terang

2012


Category Article ,