Sajak Orang-Orang Yang Tergusur | Holy Adib

Sajak Orang-Orang Yang Tergusur
Holy Adib

hari ini kami harus pergi meninggalkan rumah
yang berpuluh-puluh tahun kami huni tempat kami mencipta,
membesarkan dan mendidik anak cucu kami
sebab kami tiada punya hak menempati tanah ini

kami hanya bisa menyaksikan
saat gajah-gajah besi itu merobohkan kenangan-kenangan
yang tersusun rapi di balik dinding rumah yang kami bangun dulu

tangis bocah-bocah mungil tangis kakek nenek yang menggigil
tangis ayah ibu kami yang mengerdil tak mampu menyentuh hati mereka
yang kami harapkan bisa menunda atau memberi waktu sebentar saja
untuk kami berkemas mengumpulkan sisa-sisa tenaga
meninggalkan rumah satu-satunya yang kami punya

kemana kami akan pergi membawa kaki yang kehilangan langkah ini
sedang rumah Tuhan pun tak mau menerima kami
yang selama ini kami yakini suci

sementara mereka hanya bisa berkata “kasihan sekali nasib mereka, ya”

ah, sudahlah tiada guna menyumpah-nyumpah
kami hanya sampah yang mengotori tatanan kota
karna itu kami harus pindah
demi terwujudnya pembangunan yang bersahaja

Padang, 20 Oktober 2010


Category Article