Puisi Romantis Cinta | Puisi Cinta Romantis

MEMORARIA I
M. Husseyn Umar

Benih telah tertanam di taman ini
Gunung indah melingkar di dadanya
Pantai berombak melandai di pangkuannya

Inilah perjalanan dan persinggahan kami
Seolah dunia di genggaman kami
Bulan purnama tersenyum di atasnya

Kuda telah kami lepaskan dari kekangnya
Kami berpacu ke padang-padang
Matahari terik menantang melihatnya

Ya, inilah langkah awal segala harapan
Telah tertanam di situ impian yang tiada batasnya

1978

Kumpulan sajak M. Husseyn Umar (Perjalanan)


MEMORARIA II
M. Husseyn Umar

Hari-hari telah bersatu di dalam mimpi
yang sekali-kali akan kembali berganti warna

maka
jika tanggal-tanggal bertanggalan
dan hari-hari pergi bersama sunyi
bagai daun berguguran di musim semi
maka
artinya adalah permulaan semua hari
yang tiada akhir
dan tiada sepi

tiada pena yang sanggup untuk mencatat
tatkala dua manusia hanyut dipacu mimpi
didekap malam yang hangat
terdampar lunglai di akhir pagi
dalam mencari tiada henti

1978


Kumpulan sajak M. Husseyn Umar (Perjalanan)


SURAT ATAS BULAN
Wing Kardjo

Katamu cintaku bagai bulan sabit, pelan-
pelan naik, tambah bundar meningkat,
menerangi mimpi, sementara di teras,
kau duduk menanti. Tiada harap

cahaya muram, pelan-pelan turun
makin kecil, makin dalam,
dalam usia tenggelam
hingga terpencil

Tidak! Tidak demikian, kasih
aku akan datang
setiap saat

menunggang nyanyian putih
doa selamat dari
niat khianat!


Kumpulan sajak Wing Kardjo (Pertemuan)


Category Article